Hidayatullah.com—Kebijakan pembangunan yang ramah keluarga menjadi sangat penting, dikala saat ini, keluarga Indonesia sedang dikepung oleh berbagai ancaman yang menyebabkan kerentanan dalam sistem sosial kemasyarakatan. Oleh karena itu, hadirnya kebijakan yang ramah keluarga diharapkan pembangunan keluarga dapat lebih terintegrasi dalam pembangunan reguler, bersifat holistik komprehensif, serta penanganannya lebih ke hulu atau menekankan pada upaya pencegahan.
“Kebijakan ramah keluarga juga berarti tanggung jawab pemerintah diperkuat dan memberi peran yang lebih luas kepada lembaga sipil atau LSM. Selain itu, kebijakan tersebut harus diimplementasikan dalam pembangunan wilayah dan pekerjaan ramah keluarga,” demikian disampaikan Prof Dr Euis Sunarti pada Webinar Koalisi Nasional Perlindungan Keluarga (KNPK) Indonesia, hari Jumat, 22 Desember 2023.
Dalam paparanya, Prof. Euis menekankan perlunya masyarakat mempertimbangkan komitmen terhadap pembangunan keluarga, sebagai salah satu kriteria dalam memilih calon presiden Indonesia periode 2024 – 2029 mendatang.
Hal tersebut dapat dilihat; pertama , dari ada tidaknya kertas kerja dari para capres yang secara spesifik menunjukkan kebijakan yang ramah keluarga. Kedua, dari pernyataan-pernyataan yang menunjukan keberpihakan capres dan cawapres terhadap kebijakan ramah keluarga.
Dan ketiga, dari profil para capres dan cawapres tersebut apakah merepresentasikan model dari seorang pemimpin keluarga yang baik.
Ia berharap masyarakat mewaspadai para capres dan cawapres yang menerima, atau bahkan memperjuangkan isu-isu Hak Asasi Manusia (HAM) tanpa sikap kritis. “Padahal beberapa isu tersebut berpotensi meruntuhkan nilai-nilai keluarga (family values). Misalnya, penerimaan terhadap hak-hak sesual (sexual rights) sebagai bagian dari HAM yang pada akhirnya akan menormalisasi perilaku LGBT dan mengesahkan pernikahan sejenis,” tambah dia.
Terakhir, Euis menghimbau masyarakat agar bersikap lebih proaktif, dengan meminta komitmen para capres dan cawapres untuk memprioritaskan pembangunan yang ramah keluarga sebagai bagian dari kebijakan pemerintah ketika terpilih menjadi pemimpin bangsa ini.
Webinar Nasional dilaksanakan dalam rangka HUT ke-3 Koalisi Nasional Perlindungan Keluarga (KNPK) Indonesia dan memaknai Hari Ibu Nasional, dengan Tema “Menjadikan Keluarga sebagai Fondasi dan Benteng Peradaban Bangsa” (Catatan Penilaian dalam Pemilihan Capres Indonesia 2024-2029).
Kegiatan ini dilaksanakan melalui zoom meeting selama kurang lebih dua jam. Sebagai narasumber dalam webinar tersebut yaitu Ketua KNPK Indonesia, Prof. Dr. Ir. Euis Sunarti, M.Si, yang juga merupakan Guru Besar IPB University di bidang Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga.
Acara dimoderatori Dr. Dinar Dewi Kania, dan sambutan oleh Dewan Pengawas, Prof. Atip Latipulhayat, S.H, LL.M, Ph.D.
Dalam sambutannya, Prof Atip menekankan pentingnya memiliki keturunan yang baik, beriman serta berakhlak mulia sebagai salah satu indikator keberhasilan keluarga.
Penyelenggara webinar nasional ini adalah Koalisi Nasional Perlindungan Keluarga (KNPK) Indonesia bekerjasama dengan BMIWI (Badan Musyawarah Islam Wanita Indonesia) dan didukung Perhimpunan Penggiat Keluarga (GiGa) Indonesia.*