Hidayatullah.com—Sebuah masjid berusia 200 tahun di New Delhi, India, berdepan risiko dirobohkan selepas Perbadanan Perbandaran New Delhi (NDMC) mengeluarkan notis awam menghubungkan tindakan itu, kutip The Wire.
Menurut NDMC, langkah merobohkan Masjid Sunehri Bagh itu untuk memastikan kelancaran lalu lintas kenderaan di sekitar kawasan berkenaan. Dewan itu melaporkan sedang meminta pandangan orang awam berhubung tindakan merobohkan masjid tersebut.
Presiden Jamiat Ulama-i-Hind, Maulana Mahmood Asad Madani telah mengirim surat kepada Perdana Menteri India, Narendra Modi dan Menteri Dalam Negeri, Amit Shah menyatakan tanggapan terkait masalah itu.
The Wire pada hari Rabu melaporkan Mahmood Asad menyatakan bahwa tindakan merobohkan masjid itu berbahaya terhadap warisan budaya bersejarah.
Seorang utusan Jamiat Ulama-i-Hind mengunjungi masjid dan bertemu dengan imam masjid, Maulana Abdul Aziz untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut.
Abdul Aziz menyatakan, masjid mematuhi seluruh instruksi yang ditetapkan pemerintah dan selama ini keberadaanya tidak menimbulkan gangguan lalu lintas.
Masjid Sunehri Bagh, dibangun 200 tahun lalu, mendapat status Warisan III pada tahun 2009 karena makna sejarahnya yang unik.
“Masjid Sunehri Bagh bukan sekadar masjid, namun memiliki sejarah yang erat kaitannya dengan beberapa pejuang kemerdekaan kita, “ kata Hasrat Mohani, anggota Dewan Legislatif.*