Hidayatullah.com– Bekas presiden Amerika Serikat Donald Trump, hari Senin (18/3/2024), mengatakan bahwa orang Yahudi yang memilih Demokrat “membenci Israel “ dan “agama mereka”.
Hal itu dikemukakan Trump – yang memiliki menantu lelaki seorang Yahudi – ketika dalam sebuah wawancara ditanya tentang meningkatnya kritik pemerintahan Demokrat saat ini yang dipimpin Presiden Joe Biden terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu perihal kebijakan perangnya di Gaza.
“Menurut saya mereka membenci Israel,” kata Trump kepada Sebastian Gorka, bekas asistennya.
“Menurut shaya mereka membenci Israel. Dan Partai Demokrat membenci Israel,” imbuhnya, seperti dilansir Associated Press.
Trump, yang pekan lalu menjadi kandidat capres dari Partai Republik “dipastikan untuk sementara” karena dia masih menghadpi sejumlah kasus pidana dan perdata, lebih lanjut mengatakan, “Siapa saja orang Yahudi yang memilih Demokrat membenci agama mereka. Mereka membeci semua hal tentang Israel dan mereka seharusnya malu dengan diri mereka sendiri karena Israel akan dihancurkan.”
Menanggapi komentar Trump itu tim kampanye Joe Biden berkata, “Satu-satunya orang yang seharusnya malu di sini adalah Donald Trump.”
“Trump akan kalah lagi November ini karena rakyat Amerika muak dengan sikap penuh kebenciannya, serangan-serangan terhadap pribadi, serta agenda ekstremnya,” kata James Singer, jubir tim kampanye Joe Biden.
Pew Research Center melaporkan pada 2021 bahwa orang Yahudi termasuk kelompok liberal dan Demokrat yang paling konsisten di Amerika Serikat, dengan 7 dari 10 orang dewasa Yahudi mengaku cenderung kepada Partai Demokrat.
Pada tahun 2020, Pew Research Center mendapati hampir tiga perempat orang Amerika keturunan Yahudi menilai buruk performa Trump sebagai presiden, hanya 27% yang memberikan pandangan positif.
Warga Amerika secara umum semakin kurang menyetujui operasi militer Israel di Gaza, menurut survei yang dilakukan The Associated Press dan NORC Center for Public Affairs Research. Pada bulan Januari, 50% warga dewasa Amerika Serikat mengatakan tindakan militer Israel di Jalur Gaza sudah terlalu kelewat batas, naik dari 40% pada survei bulan November 2023. Angka ini lebih tinggi di kalangan pendukung Demokrat, 6 dari 10 yang berpendapat demikian dalam kedua survei tersebut.*