Hidayatullah.com– Presiden Belarusia Alexander Lukashenko hati Selasa (26/3/2024) mengatakan bahwa dia membantu koleganya Vladimir Putin menangkap para tersangka pelaku penembakan di gedung konser Crocus
City Hall dengan cara mencegah mereka masuk ke Belarusia.
Aparat Rusia menahan empat tersangka pelaku pada Sabtu dini hari di daerah Bryansk bagian barat, yang dekat dengan perbatasan Ukraina dan Belarusia.
Pihak berwenang Rusia, termasuk Putin sendiri, mengklaim para tersangka ditangkap saat mengendarai mobil mereka menuju ke arah Ukraina.
Namun, dalam komentar yang agak menyimpang dari klaim Moskow, Lukashenko mengatakan para tersangka awalnya berusaha melintasi perbatasan masuk ke wilayah Belarusia, di mana mereka dihadang petugas keamanan yang bersiaga.
“Itu kenapa mereka kemudian berbelok menuju sisi perbatasan Rusia-Ukraina,” kata Lukashenko seperti dikutip kantor berita pemerintah Belta yang dilansir Moscow Times Selasa 26
Menceritakan kembali pembicaraannya dengan Putin di telepon ketika aparat sedang melakukan pengejaran, Lukashenko mengklaim bahwa pemimpin Rusia itu meminta bantuan tetangganya untuk mencegah pelarian para tersangka ke Belarusia.
“Dia [Putin] meminta kepada saya ‘Mau kah Anda membantu saya menutup [perbatasan Rusia-Belarusia]?’”, kata Lukashenko, seraya menambahkan bahwa dia menjawab dengan mengatakan, “‘Akan saya lakukan. Kami akan melakukan segalanya.’ Begitulah isi pembicaraannya.”
Lukashenko mengatakan bahwa dirinya mengungkap isi pembicaraan dengan Putin tersebut guna merespon kritik yang mengklaim Presiden Rusia lambat dalam bertindak karena baru 19 jam setelah kejadian dia baru menyampaikan kepada publik perihal serangan di Crocus City Hall.
“Putin dan saya tidak tidur 24 jam. Apa yang para tukang kritik itu tahu? Ada interaksi yang terus menerus. Ketika dia harus mengatakan sesuatu, dia langsung mengontak dan mengatakannya,” kata Lukashenko.
Pejabat tinggi keamanan Rusia sebelumnya hari Selasa mengklaim bahwa pihak Barat dan Ukraina punya andil sebagian dalam terjadinya serangan di Crocus tersebut.
Kelompok ISIS-K menyusul peristiwa malam Jumat itu mengklaim sebagai pelakunya.*