Hidayatullah.com – Pakistan membentuk sebuah komite untuk mengidentifikasi perusahaan-perusahaan yang terlibat mendukung ‘Israel’ dalam serangannya ke Gaza.
“Sebuah komite juga telah dibentuk untuk mengidentifikasi perusahaan-perusahaan dan produk-produk di Pakistan yang mungkin secara langsung atau tidak langsung bersekongkol dengan Israel atau pasukannya, melakukan kejahatan perang terhadap warga Palestina,” kata Rana Sanaullah, penasihat urusan politik Perdana Menteri pada Sabtu (20/07).
Langkah ini diambil setelah adanya kesepakatan antara pemerintah dan partai politik sayap kanan bernama Tehreek-i-Labbaik Pakistan (TLP).
TLP mengadakan sebuah demonstrasi dan aksi protes duduk di kota Rawalpindi dekat ibukota Islamabad, yang berakhir pada hari Jumat setelah kesepakatan tersebut diumumkan.
Kesepakatan tersebut menuntut pihak berwenang untuk memberikan bantuan kemanusiaan lebih lanjut bagi warga Palestina dan melarang semua produk dari perusahaan-perusahaan yang mendukung ‘Israel’.
‘Netanyahu adalah teroris’
Pakistan mendesak dunia untuk mengikuti langkahnya dengan menetapkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai teroris.
“Netanyahu bertanggung jawab atas kekejaman yang dilakukan oleh pasukan Israel di Palestina, dan kami menganggapnya sebagai teroris dan menuntut masyarakat dunia untuk menyatakan Perdana Menteri Israel Netanyahu sebagai teroris,” bunyi isi kesepakatan tersebut.
Bersama dengan perwakilan TLP, Sanaullah mengatakan kepada para wartawan di Islamabad bahwa Israel adalah negara teroris dan Netanyahu telah melakukan kejahatan perang.
“Pakistan akan menggunakan segala cara yang memungkinkan untuk membantu warga Palestina dan mengutuk Israel sebagai negara teroris,” kata Sanaullah.
Dia menambahkan bahwa TLP dan pemerintah juga sepakat untuk mempercepat upaya untuk memberikan 1.000 ton bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di Gaza, termasuk makanan, obat-obatan, dan barang-barang lainnya.
Sanaullah menyerukan kepada dunia, khususnya komunitas Muslim global, untuk meminta pertanggungjawaban Netanyahu dan menyeretnya ke pengadilan.
Pejabat tersebut mengatakan bahwa Islamabad juga siap untuk membawa warga Palestina yang terluka ke Pakistan jika Otoritas Palestina membuat pengaturan untuk perawatan mereka.
“Sekolah-sekolah dan rumah sakit kami terbuka untuk menyediakan fasilitas pendidikan dan medis bagi warga Palestina yang tidak bersalah,” katanya.
Awal bulan ini, Pakistan juga mengumumkan akan memberikan beasiswa kepada mahasiswa kedokteran Palestina dari Gaza untuk melanjutkan pendidikan mereka di negara Asia Selatan tersebut.
Kementerian Luar Negeri mengatakan bahwa para mahasiswa Palestina dari Gaza akan segera mendaftar di perguruan tinggi kedokteran di Pakistan dalam kelompok 20-30 orang.*