Hidayatullah.com– Organisasi umat Kristiani Christian Federation of Malaysia mengaku tidak terlibat dengan grup yang memasang materi promosi belajar Bibel gratis yang ditempatkan di depan sebuah surau (musholla) di Melaka.
Pernyataan CFM itu dikemukakan setelah Malaysian Consultative Council of Buddhism, Christianity, Hinduism, Sikhism and Taoism (MCCBCHST) mengatakan bahwa sepertinya tidak mungkin promosi tersebut dipasang oleh sebuah kelompok Kristiani resmi.
“Sejauh informasi dan keyakinan kami, tidak ada individu atau kelompok di dalam atau terkait dengan badan komponen kami, yaitu, Gereja Katolik Roma, Dewan Gereja-Gereja di Malaysia, dan National Evangelical Christian Fellowship, terlibat dalam insiden itu,” kata CFM dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Malay Mail Ahad (4/8/2024) dari laporan Free Malaysia Today.
Lebih lanjut CFM menyatakan mendukung seruan dari banyak pihak supaya pihak berwajib menyelidiki masalah ini dan mengambil tindakan hukum terhadap pihak-pihak yang terlibat demi menjaga keharmonisan kehidupan beragama di Malaysia.
Pihak kepolisian di Melaka sebelumnya mengkonfirmasi bahwa insiden itu terjadi di Bandar Hilir pada 27 Juli dan empat laporan sudah dimasukkan berkaitan dengannya.
Dalam sebuah klip video berdurasi sekitar 16 detik yang beredar di media sosial, beberapa orang terlihat menyiapkan pamflet promosi “kursus Bibel gratis”.
Akan tetapi rekaman video itu tidak cukup jelas untuk dapat mengidentifikasi kelompok Kristen mana yang melakukannya.
Kota Melaka (Malacca City) merupakan pintu masuknya penyebaran ajaran Kristen pertama kali di Semenanjung Malaya (Semenanjung Melayu) yang dibawa oleh bangsa penjajah Portugis di abad ke-16. Setelah mereka kemudian datang bangsa penjajah Belanda yang juga menyebarkan Bibel di Tanah Melayu.*