Hidayatullah.com– Uni Eropa tidak menginginkan perang dagang dengan Beijing, kata duta besar blok kerja sama Eropa itu untuk China, hari Sabtu (9/11/2024).
Ketegangan perdagangan antara Uni Eropa dan Beijing meningkat selama setahun terakhir setelah Uni Eropa melakukan investigasi terhadap kendaraan listrik (EV) buatan China yang kemudian mendorong Beijing untuk melakukan penyelidikan terhadap industri daging babi dan susu Eropa serta melakukan pembatasan impor minuman keras asal negara UE.
Ketentuan tarif baru 45,3 persen atas impor EV asal China berlaku efektif pekan lalu.
Pada bulan April, UE melakukan penyelidikan terhadap pengadaan alat medis asal China, yang kala itu diprotes keras oleh Beijing.
Berbicara di sebuah acara di Shanghai, Duta Besar Uni Eropa Jorge Toledo mengatakan pembicaraan dengan produsen perangkat medis Eropa menunjukkan bahwa mereka mengalami diskriminasi dalam public procurement di China.
Toledo mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan Eropa sudah memproduksi peralatan medis di pabriknya di China selama dua dekade terakhir. Namun, pada kesempatan-kesempatan public procurement di China mereka seringkali disisihkan sementara perusahaan asli Tiongkok mendapatkan prioritas.
“Jika itu benar, dan kami tahu itu benar, kami akan memperlakukan perusahaan-perusahaan Tiongkok di Eropa dengan cara yang sama seperti kami diperlakukan di sini,” tegas Toledo saat berbicara di acara peringatan ke-30 tahun China Europe International Business School.
“Kami tidak menginginkan perang dagang. Kami hanya menginginkan transparansi. Kami menginginkan persaingan yang adil,” imbuh Toledo, seperti dilansir Reuters.*