Hidayatullah.com– Aparat kepolisian di Grünheide, Jerman, hari Senin (18/11/2024) mulai membubarkan perkemahan demonstran penentang perluasan pabrik Tesla, yang sedang membangun pabrik raksasa dan mencaplok sebagian kawasan hutan.
Selama berbulan-bulan, para aktivis lingkungan menyuarakan ketidaksetujuan mereka terhadap pembangunan pabrik Tesla, bukan hanya karena masalah penggundulan hutan, tetapi juga karena penggunaan air dalam jumlah sangat besar oleh pabrik raksasa itu akan menguras cadangan air minum penduduk.
Pihak berwenang mengatakan sudah memberitahu para aktivis yang berkemah di hutan bahwa mereka akan diperbolehkan kembali setelah lokasi itu dinyatakan bersih dari bom sisa Perang Dunia II yang belum meledak dan dinyatakan aman.
Para aktivis mendirikan kemah di hutan sejak Februari dan sebagiannya menempati area yang sudah disetujui sebagai lokasi pabrik Tesla.
Seorang juru bicara kepolisian di Potsdam menegaskan kembali bahwa operasi pembersihan itu bukan untuk mengusir para demonstran tetapi semata untuk memastikan tidak ada bom di sana.
Pada musim panas dua bom ditemukan di daerah dan diledakkan secara terkontrol.
Hari Senin, pihak kepolisian mengatakan akan mengusir para demonstran setelah menreka menolak untuk membubarkan diri pekan lalu, meskipun sudah ditawari lokasi lain untuk berkemah. Itu artinya pihak berwenang terpaksa memanjat rumah-rumah pohon yang dibuat pengunjuk rasa untuk mengeluarkan mereka dari sana.
Polisi tidak mengatakan apakah rumah-rumah pohon itu akan dibongkar ketika petugas membersikan tempat itu dari bom.
Namun, para demonstran menuding aparat hanya mencari dalih untuk mengeluarkan mereka dari hutan. Mereka mengatakan bahwa bom-bom lawas tidak menimbulkan ancaman dalam keadaan normal, dan bahwa bom-bom tersebut hanya akan menimbulkan bahaya selama pembangunan pabrik di masa mendatang, dan menuduh pihak berwenang tidak jujur.
Tidak hanya itu, pengunjuk rasa menuding pihak berwenang tidak bermaksud menghormati harapan warga setempat, yang bersuara menolak perluasan pabrik mobil listrik itu, lansir DW.
Tesla, yang dimiliki oleh orang terkaya sedunia Elon Musk, mengatakan pihaknya berencana untuk melipatgandakan produksinya di pabrik tersebut menjadi satu juta mobil per tahun.
Pada 15 Oktober, Kementerian Lingkungan Hidup wilayah Bradenburg menyetujui perluasan parsial pabrik Tesla yang berada di lokasi itu.*