Hidayatullah.com– Dari total 214.000 jamaah haji reguler asal Indonesia pada musim 1440H/2019M, sebanyak 63 persen adalah jamaah lansia. Banyaknya jamaah lansia menuntut perlunya perhatian lebih dari para petugas haji.
Oleh karena itu, Ketua Sektor Khusus Masjid Nabawi, Kusnul Hadi, memandang perlu dilakukan pemetaan untuk mengetahui siapa saja jamaah yang memerlukan pendampingan untuk meminimalisir kasus kecopetan, kehilangan, atau lupa arah pulang.
Khusnul yang sehari-hari bertugas di sektor khusus Masjid Nabawi ini pun mengimbau ketua kelompok terbang (kloter) agar selalu memperhatikan anggota kloternya, utamanya jamaah haji berusia lanjut.
“Kami imbau kepada ketua kloter, terutama karu (ketua regu) dan karom (ketua rombongan) untuk selalu memperhatikan anggota para calon jamaah haji, yang memiliki potensi di kloter, yaitu orang-orang sepuh yang tidak berdaya,” ujarnya Kusnul di sektor khusus Masjid Nabawi pintu 21, Madinah, Kamis waktu setempat kutip website resmi Kementerian Agama, Jumat (12/07/2019).
Baca: Komisi VIII Dorong Petugas Haji Perhatikan Jamaah Lansia
“Karu dan karom agar peduli terhadap anggotanya masing-masing. Seandainya ini bisa dimaksimalkan, insyaallah bisa teratasi hal-hal yang tidak kita inginkan,” ungkapnya.
Ia menyebut, setiap hari ada saja jamaah lanjut usia yang tertinggal rombongan, kehilangan sandal hingga kakinya melepuh. “Banyak dari mereka yang berangkat seorang diri tanpa sanak famili. Pendamping mereka adalah kawan-kawan satu kloter,” sebutnya.
Hingga hari keenam kedatangan jamaah haji di Madinah, Arab Saudi, kasus jamaah yang lupa arah pulang atau tertinggal rombongan banyak terjadi. Katanya kebanyakan mereka adalah jamaah lanjut usia yang ingatannya tidak lagi baik.
“Mereka jangan diabaikan, kalau mereka (jamaah lansia) tidak kembali, secepatnya berhubungan dengan sektor khusus Madinah. Di setiap pintu kami ada anggota yang bisa mencari teman-teman yang kehilangan barang atau tersesat,” ujarnya berpesan.
Baca: 60% Jamaah Haji Indonesia Lansia, Tantangan Petugas Melayani
Ia menegaskan, hal tersebut tidak akan terjadi jika para jamaah yang satu kloter dengan lansia saling memperhatikan. Oleh karena itu, Khusnul mengimbau agar ketua kloter memberikan perhatian lebih terhadap anggota kloternya yang berusia lanjut.
Selama di Madinah, para jamaah menghadapi cuaca panas Madinah yang berkisar antara 35 – 45 derajat celcius, sebagai salah satu tantangan bagi jamaah haji Indonesia.*