Hidayatullah.com—Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi menekankan pada hari Rabu bahwa negaranya tidak akan terlibat dalam pemindahan paksa warga Palestina, dan menggambarkannya sebagai “ketidakadilan yang tidak dapat kami lakukan,” demikian dilaporkan Anadolu Agency (AA).
Berbicara pada konferensi pers dengan Presiden Kenya William Ruto, di Kairo, al-Sisi menegaskan kembali sikap tegas Mesir terhadap perjuangan rakyat Palestina.
“Posisi Mesir terhadap masalah Palestina telah lama tidak dapat dinegosiasikan,” katanya, menekankan komitmen negara tersebut terhadap solusi dua negara, yang ditolak rakyat Palestina.
“Keamanan nasional Mesir tidak dapat dikompromikan. Kami bertekad untuk bekerja sama dengan Presiden (Donald) Trump guna mencapai solusi damai berdasarkan solusi dua negara,” katanya.
Trump sebelumnya menyerukan agar Gaza “dibersihkan” dan warga Palestina dipindahkan ke Mesir dan Yordania, menggambarkan wilayah itu sebagai “tempat pembuangan sampah” menyusul serangan genosida ‘Israel’.
Namun, Kairo dan Amman dengan tegas menolak setiap usulan untuk memindahkan atau memukimkan kembali warga Palestina dari tanah mereka.
Usulan Trump muncul setelah perjanjian gencatan senjata di Gaza mulai berlaku pada 19 Januari, yang menghentikan serangan ‘Israel’ yang telah menewaskan lebih dari 47.400 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai lebih dari 111.000 orang sejak 7 Oktober 2023.*/AA