Hidayatullah.com—Lembaga keagamaan Sunni terbesar Al-Azhar Al-Sharif dengan tegas menolak rencana apa pun untuk memindahkan paksa warga Palestina, dan menyebut pihak-pihak yang mengusulkan hal itu “tidak memahami makna hubungan mendalam antara tanah air, pengorbanan nyawa, keluarga, anak-anak, dan harta benda”.
Al-Azhar, dalam sebuah unggahan di halaman Facebook resminya pada hari Jumat (7 Februari 2026), menekankan bahwa rakyat Gaza “tidak akan membiarkan darah mereka dibayar dengan pengusiran dari tanah air mereka sendiri”.
“Palestina adalah bagian dari dunia Arab yang tidak akan dipisahkan dan rencana untuk melenyapkan Palestina akan tercatat dalam sejarah sebagai tindakan penindas yang akan mempermalukan diri mereka sendiri,” demikian pernyataan itu.
“Rakyat Palestina telah membuktikan bahwa mereka adalah pemilik sejati tanah ini dan perjuangan mereka adalah perjuangan yang sah dan mereka telah lama ditindas oleh tirani,” menurut catatan tersebut.
Al-Azhar mengajak negara-negara Arab dan Islam untuk bersatu mengambil sikap tegas terhadap pernyataan-pernyataan kosong yang berupaya merampas hak sah rakyat Palestina untuk mendirikan negara merdeka.
Lembaga itu pun mengingatkan, rencana-rencana bohong yang diajukan sejumlah pihak yang tidak mengerti sejarah dan tidak menghargai kedudukan penting tanah air, tidak akan diterima oleh siapa pun.
Al-Azhar juga menyatakan keterkejutannya terhadap mereka yang menyuarakan kebebasan dan demokrasi tetapi “menutup mata” terhadap hak-hak sah rakyat Palestina.
Lembaga tersebut juga menegaskan kembali seruannya kepada negara-negara Arab dan Islam untuk bertindak tegas terhadap pelanggaran ini dan menyuarakan dukungan penuh terhadap perjuangan Palestina untuk mendirikan negara merdeka dengan ibu kotanya di Yerusalem (Baitul Maqdis).*