Hidayatullah.com – Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, tahun ini Kampus Da’wah STID Mohammad Natsir kembali memberangkatkan mahasiswanya untuk berda’wah selama bulan Ramadhan ke berbagai penjuru tanah air.
Melalui program Kafilah Da’wah, para mahasiswa bertugas mendampingi masyarakat muslim memaksimalkan kedatangan bulan ramadhan dengan sebaik-baiknya. Sebanyak 151 orang mahasiswa ditugaskan di 106 titik di 23 provinsi.
“Karena melalui program ini para mahasiswa akan belajar da’wah langsung di tengah-tengah masyarakat. Mahasiswa juga dituntut untuk berda’wah secara berjamaah dan terorganisir, sebagaimana yang telah dilakukan oleh Dewan Da’wah sejak dahulu,” ujar Dr. Lukman, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STID Mohammad Natsir dalam rilis yang diterima Hidayatullah.com pada Sabtu (22/02/2025).
Dr. Lukman menjelaskan bahwa Program Kafilah Dakwah ini merupakan kerja besar. Hal tersebut lantaran persiapan yang cukup lama dan koordinasi dengan berbagai para tokoh masyarakat aparatur daerah, dosen, mahasiswa serta berbagai elemen lainnya.
Para dai dan daiyah yang diberangkatkan juga telah dibekali skil pemberdayaan sosial untuk menyemarakkan Ramadhan di berbagai penjuru tanah air.
Harapannya, imbuh Dr Lukman, kedatangan para kader dai akan membantu masyarakat dalam memahami dan mengamalkan Islam dengan lebih baik lagi, terutama di bulan Ramadhan.

Sementara, Ustadz Dr. Imam Zamroji, Wakil Ketua Umum Dewan Da’wah, dalam tausyiahnya mengingatkan para mahasiswa kader da’I untuk menjadikan program Kafilah Da’wah sebagai wahana belajar ikhlas dalam berda’wah.
“Baik ketika kalian disambut dengan tepuk tangan, maupun dengan cemoohan,” ujarnya. Ia juga mengingatkan agar para mahasiswa konsisten dalam da’wahnya, yakni mengajak masyarakat muslim untuk senantiasa ikhlas dan mengikuti Rasulullah dalam beribadah.
Program Kafilah Da’wah ini didukung oleh Laznas Dewan Da’wah, Hudaya Safari Tour & Travel, dan para donatur lainnya.
Para peserta Kafilah Da’wah akan melaksanakan rangkaian kegiatan pemberdayaan masyarakat selama bulan Ramadhan di berbagai titik daerah pedalaman. Diantaranya di Arandai Papua Barat, Pulau Aru dan Pulau Buru-Maluku, Flores Nusa Tenggara Timur, Kepulauan Mentawai Sumatera Barat, Humbahas Sumatera Utara, Kepulauan Talaud Sulawesi Utara, Tojo Unauna Sulawesi Tengah, dan berbagai daerah di Gorontalo, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Jambi, Lampung, Riau, Kep. Riau, D. I. Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat.*