Hidayatullah.com– Hampir 60 persen dari orang dewasa dan sepertiga anak-anak di seluruh dunia akan mengalami kelebihan berat badan atau obesitas pada tahun 2050 kecuali pemerintah-pemerintah ikut menanggulanginya, menurut hasil studi terbaru yang dirilis hari Selasa (4/3/2025).
Hasil riset yang dimuat di jurnal kedokteran The Lancet itu menggunakan data dari 249 negara. Penelitian itu didasarkan pada angka dari studi Global Burden of Disease dari Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME), organisasi berbasis di Amerika Serikat yang mengumpulkan ribuan penelitian dari seluruh dunia dan didanai oleh Bill and Melinda Gates Foundation, lansir AFP.
Jumlah orang yang kelebihan berat badan atau obesitas di seluruh dunia meningkat dari 929 juta pada tahun 1990 menjadi 2,6 miliar pada tahun 2021.
Tanpa perubahan serius, para peneliti memperkirakan bahwa 3,8 miliar orang dewasa akan mengalami kelebihan berat badan atau obesitas dalam 15 tahun mendatang atau sekitar 60 persen dari populasi orang dewasa global pada tahun 2050.
Mereka juga meramalkan peningkatan obesitas 121 persen di kalangan anak-anak dan remaja di seluruh dunia.Sepertiga dari seluruh kaum muda yang mengalami obesitas tinggal di dua wilayah — Afrika Utara dan Timur Tengah, serta Amerika Latin dan Karibia — pada tahun 2050, para peneliti memperingatkan.
Saat ini, lebih dari separuh orang dewasa di dunia yang kelebihan berat badan atau obesitas tinggal di delapan negara – China, India, Amerika Serikat, Brasil, Rusia, Meksiko, Indonesia, dan Mesir, kata penelitian tersebut.
Sementara pola makan buruk rendah gizi dan gaya hidup kurang beraktivitas fisik sudah jelas memberikan efek dorong terhadap epidemi obesitas, “masih ada keraguan” tentang penyebab sesungguhnya dari keadaan ini, kata Thorkild Sorensen, seorang peneliti di Universitas Kopenhagen yang tidak terlibat dalam penelitian itu.
Sebagai contoh, kelompok yang kurang mampu secara sosial memiliki “kecenderungan yang konsisten dan tidak dapat dijelaskan” terhadap obesitas, katanya dalam komentar perihal hasil penelitian yang dirilis The Lancet itu.
Akibat kondisi di atas, sistem kesehatan dunia terancam mengalami tekanan sangat besar, dengan seperempat penduduk dunia yang kegemukan akan berusia 65 tahun kala itu. Sebagaimana diketahui, kondisi obesitas mengundang banyak penyakit lain seperti gangguan jantung dan diabetes dan masalah persendian.
Salah satu peneliti yang ikut menyusun hasil laporan itu, Jessica Kerr dari Murdoch Children’s Research Institute di Australia, mengatakan masih ada waktu untuk bertindak guna mencegah bencana kesehatan tersebut.
“Komitmen politik yang jauh lebih kuat diperlukan untuk mengubah diet (pola makan) masyarakat dengan sistem pangan global yang berkelanjutan,” kata Kerr.
Komitmen kuat itu diperlukan juga untuk membuat strategi yang akan meningkatkan kualitas nutrisi masyarakat, aktivitas fisik mereka dan lingkungan hidupnya, di mana makanan bergizi rendah (seperti junk food dan processed food) tidak dibiarkan merajalela.*