Hidayatullah.com— Bertempat di Universitas Islam Madinah (UIM) para mahasiswa asal Indonesia antusias mengikuti training menulis opini. Acara yang berlangsung atas kerjasama Persatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia (PPMI) Cabang Madinah dengan situs berita dunia Islam, hidayatullah.com ini menghadirkan M. Anwar Djaelani, penulis buku “Warnai Dunia dengan Menulis”.
Kehadiran Anwar Djaelani di Madinah ikut memberi manfaat kepada mahasiswa Indonesia di UIM tentang kiat-kiat menulis opini di media massa.
“Alhamdulillah, saya senang bisa bertatap muka dengan anak-anakku sekalian, para mahasiswa UIM di sini. Senang bisa berbagi dan semoga bisa memberi manfaat untuk semua,” kata Anwar dalam sambutan awalnya.
Acara yang berlangsung Senin (18/03/2013) kemarin, bertempat di Kampus Universitas Islam Madinah (UIM).
Dalam penyampaiannya, Anwar menjelaskan bahwa membaca dan menulis adalah dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan dan sebagai seorang Muslim. Karena itu, semestinya kaum Muslim memiliki dua keterampilan ini.
“Kalau ingin menulis, harus banyak membaca, itu karena menulis bagai memberi minum kepada orang lain. Bagaimana kita ingin memberi minum kalau gelas kita kosong? Membaca dan menulis adalah dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Iqro’! Bacalah! Lalu tulislah,” pesan Anwar yang juga Dosen di STAI Lukman al-Hakim Surabaya ini kepada peserta.
Acara pelatihan singkat tersebut dibagi dalam tiga sesi, sesi pertama membahas masalah landasan menulis dan motivasi.
Acara berlangsung pukul mulai pukul 17.00 (Waktu Madinah) berakhir sampai menjelang maghrib.
Dalam sesi kedua, acara dilanjurkan membahas masalah kiat-kiat menulis opini, menentukan judul dan bedah paragraf opini. Sesi ini berlangsung mulai ba’da maghrib sampai adzan isya berkumandang.
Dalam sesi ketiga yang dimulai ba’da sholat isya menyambung materi sebelumnya yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
Di akhir acara, Anwar yang juga rajin menulis di Koran Jawa Pos dan hidayatullah.com ini berharap acara ini dapat memompa semangat teman-teman mahasiswa Indonesia di UIM untuk giat berdakwah di dunia tulis-menulis, khususnya untuk tema-tema keislaman yang dapat mewarnai media informasi di Tanah Air, menulis –menurut Anwar- adalah ‘jihad yang menyenangkan’.
“Saya berharap, teman-teman di sini (Madinah-red) bisa lebih giat menajamkan pena dakwah. Bagaimanapun juga, Madinah dan UIM mempunyai nilai tersendiri di mata pembaca Tanah Air. Jangan ragu untuk menulis dan mengirimkannya ke harian-harian nasional di Indonesia dan majalah-majalah, baik yang cetak maupun online. Inilah jihad kita, dan inilah jihad yang menyenangkan,” pesan pria yang juga peneliti di InPAS Surabaya ini.
Peserta S2 dan S3
Acara yang digagas oleh Hidayatullah.com dan PPMI Cabang Madinah cukup mendapat respon hangat dari mahasiswa Indonesia di UIM.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Data teman-teman mahasiswa yang menulis absen ada sekitar 70 orang, itu yang menulis, yang tidak menulis juga banyak, jumlah yang hadir untuk sesi Ashar dan maghrib mencapai 80-90 orang, namun sedikit berkurang di ba’da Isya,” ujar Ahmad Yusdi Gozali, Ketua PPMI Madinah 1434 H.
Yang tak kalah menariknya, dari sejumlah itu, 10 di antaranya adalah mahasiswa senior yang sedang menempuh program S2 dan S3 UIM. Di antaranya; Ustad Sufyan Baswedan (S3 Ulumul Hadits), Ustad Anas (S3 Fiqih), Ustad Syafiq (S3 Dakwah), Ustad Sanusin (S3 Tarbiyah), Ustad Isnain Laharisi (S2 Dakwah) dan Ustad Azmi Zarkasyi (S2 Dakwah).
PPMI Madinah sendiri telah mengagendakan sejumlah kegiatan yang dapat meningkatkan bakat dan minat tulis menulis para mahasiswa Indonesia di UIM, salah satunya adalah dengan membuat Forum Penulis Kreatif (FORPEK) sebagai wadah yang mengumpulkan dan melatih mahasiswa dalam jurnalistik.*/Kiriman Muhammad Dinul Haq, Madinah