Hidayatullah.com– Sedikitnya 14 orang tewas dan 750 lainnya terluka dalam ledakan besar di Pelabuhan Shahid Rajaee, salah satu pelabuhan penting Iran. Ledakan diyakini akibat kebakaran dan bahan bakar rudal balistik.
Ledakan terjadi pada hari Sabtu pagi (26/4/2025) di Shahid Rajaee, pelabuhan komersial terbesar Iran yang terletak di dekat kota Bandar Abbas di pesisir selatan negeri itu.
Ledakan menghancurkan jendela dan atap bangunan-bangunan dan kendaraan-kendaraan di sekitarnya. Penduduk melaporkan getaran akibat ledakan terasa hingga sejauh 50 kilometer.
Sejumlah video yang diverifikasi BBC menunjukkan adanya kebakaran besar sebelum ledakan besar, orang-orang tampak berlarian dan sebagian tergeletak di jalan dalam keadaan terluka sementara jalanan tertutup asap dan debu serta pecahan yang diakibat ledakan.
“Seluruh gudang diselimuti asap, debu dan abu. Saya tidak ingat apakah saya berlindung di bawah meja atau terlempar akibat ledakan,” kata seorang warga yang berada di lokasi sekitar pusat ledakan kepada stasiun televisi pemerintah seperti dilansir BBC.
Kementerian Dalam Negeri Iran kemudian mengkonfirmasi bahwa api merambah dari satu kontainer ke kontainer lain. Sekolah dan kantor diperintahkan untuk tutup pada hari Ahad.
Sebuah firma risiko maritim swasta mengatakan pihaknya meyakini kontainer-kontainer yang terbakar dan meledak itu berisi bahan bakar padat untuk rudal balistik.
Kebakaran disebabkan penanganan yang kurang tepat kontainer berisi bahan bakar yang akan dipakai untuk rudal-rudal balistik Iran, kata Ambrey Intelligence.
Ambrey mengaku pihaknya mengetahui bahwa sebuah kapal berbendera Iran menurunkan muatan bahan bakar roket sodium perchlorate rocket di pelabuhan itu pada bulan Maret 2025.
Koran Financial Times sebelumnya melaporkan bahwa dua kapal pembawa bahan kimia itu berlayar ke Iran dari China.
Media pemerintah mengutip keterangan sejumlah saksi mata bahwa ledakan terjadi setelah kebakaran terjadi dan meluas dan membuka kontainer-kontainer berisi bahan mudah terbakar.
Aparat pabean kemudian mengeluarkan sebuah pernyataan yang disiarkan stasiun televisi pemerintah yang mengatakan bahwa ledakan kemungkinan disebabkan kebakaran yang terjadi di gudang penyimpanan bahan kimia yang mudah terbakar.
Ambrey kemudian memberikan informasi tambahan mengutip pernyataan dari pihak Organisasi Penanggulangan Bencana Nasional Iran bahwa pihaknya sudah mengeluarkan peringatan kepada pengelola Pelabuhan Shahid Rajaee tentang keselamatan penyimpanan bahan-bahan kimia.
Shahid Rajaee merupakan pelabuhan Iran terbesar dengan terminal paling canggih, di mana sebagian besar kapal niaga yang melewati negara itu transit.
Pelabuhan berada di Selat Hormuz, jalur ramai pelayaran kargo minyak, sekitar 20 kilometer jauhnya ke arah barat dari Bandar Abbas, kota besar di pesisir selatan Iran di mana pangkalan laut utama militer negara itu berada.
Perusahaan minyak milik negara itu mengatakan ledakan itu “tidak ada hubungannya” dengan industri penyulingan minyak, tangki dan jalur pipa BBM, lapor media setempat.
Ledakan hari Sabtu itu terjadi ketika pertemuan-pertemuan negosiasi antara Iran dan AS dengan mediasi pihak Oman tentang nuklir Iran sedang dilakukan. Sebagaimana diketahui Presiden Donald Trump mengatakan AS bertekad untuk mencegah Iran dari memiliki persenjataan nuklir.*