Hidayatullah.com– Lembaga perlindungan HAM India sedang menyelidiki lapor bahwa lebih dari 100 anak sekolah jatuh sakit akibat menyantap makan siang gratis setelah seekor ular mati ditemukan di dalam masakan yang disajikan.
Tukang masak dikabarkan tetap menyajikan makan siang tersebut setelah bangkai ular disingkirkan, kata National Human Rights Commission (NHRC) dalam sebuah pernyataan seperti dilansir BBC Jumat (2/5/2025). Tidak djelaskan apa jenis ularnya.
Komisi mengatakan sekitar 500 anak di kota Mokama, negara bagian Bihar, diyakini disajikan makanan tersebut.
Setelah seratusan anak jatuh sakit, penduduk yang marah memblokir jalan saat berunjuk rasa, kata NHRC.
Dalam pernyataannya komisi mengatakan bahwa apabila memang benar ada ular di dalam hidangan yang disajikan, maka hal tersebut merupakan pelanggaran terhadap HAM para pelajar. Komisi juga meminta laporan lengkap dari para pejabat negara bagian tentang kasus itu diserahkan dalam dua pekan, berikut kondisi kesehatan anak-anak yang menjadi korban.
Makan siang gratis, yang dikenal sebagai Mid-Day Meal, merupakan program yang ditujukan bagi anak miskin yang pertama kali diberikan di Chennai (Madras) pada tahun 1925.
Merupakan salah satu skema makan gratis bagi anak sekolah terbesar didunia, program itu bertujuan memerangi kelaparan dan meningkatkan angka kehadiran. Namun, dari masa ke masa senantiasa muncul keluhan perihal buruknya kebersihan makanan yang disajikan.
Pada 2013, makanan yang tercemar dituding sebagai penyebab kematian 23 anak sekolah di Bihar. Polisi mengatakan hasil uji ilmiah menunjukkan adanya pestisida dalam tingkat “sangat beracun” dalam makanan.*