Hidayatullah.com– Sekelompok orang bertopeng berusaha menculik seorang putri dan cucu lelaki dari seorang bos uang kripto di Paris, tetapi setelah calon korban melakukan perlawanan sengit para pelaku terpaksa membatalkan usahanya.
Penculikan gagal itu direkam oleh seseorang yang sedang berada di lokasi kejadian dan menyaksikan peristiwa itu di distrik ke-11 Paris, di bagian timur ibu kota Prancis.
Sumber-sumber kepolisian mengatakan wanita itu adalah anak perempuan dari seorang bos perusahaan mata uang kripto. Dia dan suaminya melawan ketiga penyerang sampai sejumlah orang pejalan kaki bergegas memberikan pertolongan dan para pelaku kabur dengan menggunakan sebuah mobil van.
Serangan itu terjadi sekitar pukul 08:20 waktu setempat pada hari Selasa (13/5/2025), menurut media lokal, ketika tiga pria melompat dari sebuah mobil van putih dan berusaha menculik si ibu dan anak lelakinya.
Calon korban tersebut dikabarkan sebagai kerabat salah satu pendiri platform pertukaran Bitcoin Prancis Paymium, lapor AFP.
Suami wanita itu, yang berada di lokasi, berupaya melindungi istri dan putranya dan dipukul berulang kali di bagian kepala. Pasangan itu kemudian berteriak minta tolong saat kawanan bertopeng berusaha memisahkan mereka.
Wanita tersebut berusaha merebut senjata api yang dipegang seorang pelaku dan melemparkannya ke jalan. Senjata itu diketahui kemudian merupakan replika senjata angin.
Keadaan di jalan Rue Pache ketika itu relatif ramai, karena itu waktunya anak-anak berangkat ke sekolah.
Keluarga kecil tersebut selamat dengan luka ringan dan telah mendapatkan perawatan dari rumah sakit.
Lebih dari sepekan sebelumnya di bagian lain Paris, polisi menyelamatkan ayah dari seorang jutawan kripto yang diculik saat mengajak jalan-jalan anjingnya. Pria tua itu disandera oleh pelaku demi mendapatkan uang tebusan.
Tiga hari kemudian koran dibebaskan, tetapi setelah penculik memotong salah satu jarinya. Beberapa pelaku diringkus aparat.
Pada 21 Januari, David Balland, salah satu pendiri dompet kripto Ledger, diculik bersama pasangannya di kediaman mereka di bagian tengah Prancis.
Laporan media Prancis menyebutkan bahwa salah satu jari korban hilang, ketika dia diselamatkan dari sebuah rumah di Palaiseau, bagian selatan Paris.*