Hidayatullah.com—Untuk memperingari hari Sumpah Pemuda yang jatuh tanggal 28 Oktober, Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Maroko mengadakan seminar bertema kepemudaan. Acara diselenggarakan hari Ahad (28/10/ 2012).
“Dengan adanya seminar Peringatan Hari Sumpah pemuda ini, semoga kita selaku pemuda dan pemudi Indonesia mampu mengimplementasikan semangat sumpah pemuda dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Abdillah Assegaf, Wakil Ketua PPI Maroko sebelum acara.
Hal senada juga disampaikan oleh moderator, Sukmahadi, mahasiswa Univ. Sidi Muhammed Ben Abdellah- Fes, bahwa sumpah pemuda memang talah berlalu, namun semangat juang yang telah mereka kobarkan demi mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus kita impelmentasikan sepanjang masa.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenal sejarahnya,” kata narasumber, Muhammad Taufiq, MA. Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN-SU Medan ketika mengawali pemaparannya.
Dengan mengingat buku kelam masa lalu sambungnya, diharapkan mampu menjadi pelajaran dan cambuk sejarah bagi kita, agar sejarah yang telah di alami oleh bangsa Indonesia tidak terulang kembali. Perjalanan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaannnya tidak begitu enak, tetapi semuanya harus ditebus dengan perjuangan dan pengorbanan sampai titik darah penghabisan. Para pejuang-pejuang kita yang mati dimedan perang, tiada lain hanya untuk satu cita-cita bagaimana kita bisa merdeka. Yang kesemuanya itu tidak terlepas dari pada peran para pemuda.
Seminar bertema “Peran Pemuda Dalam Kebangkitan Bangsa” ini, juga diisi dengan pemutaran video pembacaan teks Sumpah Pemuda versi PPI se-dunia.
Acara semakin hangat tatkala sesi diskusi dan tanya jawab dibuka. Abdul Hamid salah satu mahasiswa Univ. Cadi Ayyad, Marrakech mengatakan bahwa para pemuda dan pemudi Indonesia tidak akan bisa memainkan perannya sebagai agent of change (agen perubahan) jika pemerintah tidak bisa memberikan hak para pemuda.
Dengan santai narasumber menjawab bahwa kita sebagai pemuda jangan terlalu banyak menuntut hak terhadap negeri kita, tetapi seberapa banyakah kita telah memberikan sumbangsihnya untuk kemajuan bangsa kita.
Seminar yang bertempat di ruang serba guna KBRI Rabat ini, tampak pula Dubes RI untuk Kerajaan Maroko H. Tosari Widjaja beserta Lokal Staff dan Home Staff KBRI Rabat, Drs. H. Romdani. M. Pd (Dosen Universitas Negeri Jakarta dan juga dosen luar biasa “Bahasa Indonesia Universitas Mohammed V Agdal, Rabat, Maroko’’), Dr. Andy Hadiyanto, M.A Dosen Unibversitas Negeri Jakarta.
“Kegiatan ini, disamping mengisi waktu liburan juga dilaksanakan untuk membangkitkan kembali semangat para pemuda didalam memainkan perannya sebagai agent of change demi perubahan bangsa Indonesia yang lebih baik,” tutur Ketua Panitia, Afif Husen.*/Kiriman Kusnadi El-Ghezwa, Koordinator Departemen Media Informasi Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Maroko