Hidayatullah.com–Mulai hari Senin (25/05/2013), Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Madinah bekerjasama dengan Al-Idarah Al-‘Ammah Lit-Tajhizil Mayyit Bil Baqi’ (Direktorat Umum Persiapan Jenazah di Pemakaman Baqi’) menyelenggarakan “Pelatihan Mengurus Jenazah” bagi mahasiswa Indonesia di Universitas Islam Madinah (UIM).
Kegiatan yang rencananya berlangsung selama tiga hari ini (25-27/3) bertempat di kantor Idarah yang berada tepat di samping selatan pemakaman Baqi’, Madinah, Arab Saudi.
Bertindak sebagai tutor dalam pelatihan ini ialah Syekh Mahl Al‘Anazy, seorang instruktur persiapan jenazah yang telah bekerja selama 4 tahun di direktorat tersebut.
Pelatihan yang mencakup tata cara memandikan jenazah dan mengkafaninya ini diikuti oleh sedikitnya 86 mahasiswa yang mendaftar ke panitia. Jumlah ini akan terus bertambah mengingat pendaftaran masih dibuka sampai waktu pelatihan berlangsung. Semua peserta dibagi menjadi 3 kelompok di mana setiap kelompok diwajibkan mengikuti pelatihan sehari saja.
Di hari pertama, Senin (25/05/2013), sebanyak 31 mahasiswa mengikuti kegiatan ini.
Dalam pelatihan yang dimulai pukul 08.30 sampai pukul 10.20 kemarin, Syekh Mahl Al-‘Anazy memeragakan tata cara memandikan jenazah dan mengkafaninya. Diawali dengan penjelasan hadits-hadits mengenai tata cara memandikan jenazah, kemudian beliau mempraktekkan bagaimana mengeluaran kotoran jenazah, mewudhukan, memandikan selama 3 kali (dua kali menggunakan campuran air dengan serbuk daun bidara dan terakhir menggunakan campuran air dengan kapur pewangi), dan mengkafaninya. Semuanya itu beliau lakukan di ruangan khusus yang biasa digunakan untuk memandikan jenazah setiap hari menggunakan boneka manusia sebagai alat peraga.
Mahasiswa UIM yang mengikuti pelatihan ini nampak sangat antusias melihat Syekh Mahl mempraktekkan pekerjaannya sehari-harinya itu. Sesekali peserta menanyakan hal-hal yang kurang dimengerti. Hal ini merupakan kesempatan berharga bagi mahasiswa UIM untuk melihat langsung bagaimana tata cara mengurus jenazah yang mereka sudah pelajari teorinya di kampus.
Ketua PPMI Madinah, Ahmad Yusdi Ghozaly, menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membekali mahasiswa Indonesia dengan kemampuan yang dibutuhkan oleh masyarakat.
“Landasan dasarnya sih, supaya kita tahu bagaimana memandikan dan mengkafani jenazah sesuai dengan sunnah,” tegas mahasiswa asal Bekasi ini.*/Kiriman; Aqdi Rofiq Asnawi/Muhammad Dinul Haq dari Madinah