Hidayatullah.com–Salah satu pendiri dan pembina Yayasan Bina Qalam Indonesia, Mishabul Huda, menegaskan lembaga ini berharap bisa melahirkan penulis-penulis yang berkualitas dan berkelas nasional.
“Bagi kalian semua calon penulis muda akan kami bina sampai benar-benar bisa dan utamanya jangan takut karena tidak ada financial,” tegasnya kala menyampaikan di hadapan peserta kaderisasi penulis muslim, Ahad, (31/07/2016) di Aula Bina Qalam Indonesia, Surabaya.
Belajar dari Rasulullah alaihi wasallam, tutur Huda, demikian sapaan akrabnya, bahwasannya Rasulullah melakukan monitoring, pembinaan, bisa dilihat diusia 12 tahun.
“Model pendampingan memang sangat cepat, bisa dilihat dari umur Rasul 25 tahun sudah menjadi saudagar, dan dibina qolam disini kalian akan dibina dalam dunia tulis menulis,” tandasnya.
Berbagi Pengalaman
Rizal, kader dari Bina Qalam Indonesia dalam kesempatan itu menyampaikan dihapadan peserta bahwasanya sebelum bergabung dunia tulis menulis, ia mengakui dulunya adalah anak Punk, hidup di jalanan, gemar bergaul bebas. Namun saat bergabung, ia mendapatkan banyak ilmu, terutama ilmu agama Islam.
“Saya berterima kasih banyak kepada Bina Qolam Indonesia yang bisa menghantarkan saya ke dunia yang lebih baik dari sebelumnya yang aktif di komunitas anak jalanan” kenang Rizal, yang kini aktiv di Yayasan Dana Sosial Al-Falah(YDSF).
Dia juga mengungkapnya, bahwa ia ingin menebus kesalahan-kesalahannya yang dulu dengan melakukan kebaikan dan menyebarkan kebenaran lewat tulisannya atau bahasa kerenya bagi seorang jurnalis muslim adalah dakwah bil qalam.
Salah satu dosen UIN, Slamet Mulyono dalam penyampainnya menjelaskan bahwasannya dulu sebelum aktif menulis, pemikirannya tidak dikenal orang. Hanya di area kampus saja lebih dikenal, di luar kampus tidak. Namun sejak aktif menulis, suasanya jadi berbeda ujarnya.
Menurut Ahmad Mahmun Afandi dari Yayasan Bina Qalam, tujuan acara Kaderisasi Penulis Muslim periode 2 adalah perekrutan, penugasan, pelatihan dan diakhiri dengan kenaikan kelas.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Kriteriannya adalah memiliki visi islam yang baik, semangat menulis berkelanjutan dan kecepatan yang terbaik,” ungkap alumni KMI PP Darussalam Gontor ini.
Mahmun, sapaan akrabnya, mengungkapkan kemampuan menulis dilihat dari rujukan yang benar, tidak bertele-tele, penyampaian pesan yang jelas, dan juga memiliki visi dakwah, salah satunnya menanamkan aqidah islam yang kuat. Dari kenaikan kelas yang juga langkah terakhir penulis pemula harus memiliki siap ditugaskan, memiliki kekayaan membaca dari berbagai sumber, serta menulis dengan kualitas baik.*/Andre Rahmatullah, anggota PENA Jawa Timur