Hidayatullah.com–Puluhan Wanita yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dan Indonesia Tanpa JIL (ITJ) Purwokerto mengadakan aksi damai dalam momentum Hari Kartini.
Aksi damai ini diadakan untuk memberitahukan kepada masyarakat tentang gagasan Kartini yang sebenarnya tidak mengusung pemikiran feminisme dan sebagai bentuk penolakan Miss World yang akan digelar di Indonesia pada bulan September 2013 nanti.
Aksi yang diadakan di Alun-alun Purwokerto ini juga diramaikan oleh Solidaritas Peduli Jilbab Purwokerto yang ikut membagikan selebaran berisikan anjuran untuk memakai jilbab dan bahaya pemikiran feminisme.
Aksi damai ini dimulai dari pukul 07.00 – 08.30 WIB, pada hari Ahad (21/04/2013) kemarin.
Diawali dengan orasi yang disampaikan oleh Amalia Anjani selaku koordinator aksi, yang mengatakan, Kartini tidak mengusung feminism, hanya menginginkan pendidikan.
“Kartini tidak mengusung feminisme, Kartini hanya menginginkan pendidikan yang layak bagi kaum perempuan. Pemikiran feminisme harus dilawan karena bertentangan dengan fitrah wanita.”
Aksi damai yang dilaksanakan bertepatan dengan car free day berhasil menarik perhatian warga Purwokerto yang sedang berolahraga. Aksi dilanjutkan dengan teatrikal ditutup dengan pembacaan pernyataan sikap, yaitu :
Pertama, Kartini adalah pahlawan bangsa yang memperjuangkan hak kaum wanita tanpa menyamakan kedudukan dengan pria.
Kedua, yang Kartini perjuangkan adalah hak akan pendidikan, bukan pemikiran feminisme ataupun pluralisme.
Ketiga, pemikiran feminisme, hedonisme, dan pluralisme merupakan hal yang merusak masa depan dan moral bangsa.
Keempat, menolak Miss World diselenggarakan di Indonesia karena merupakan bentuk eksploitasi terhadap kaum wanita.*