Hidayatullah.com—Tidak kurang dua ribu orang hadir dalam deklarasi pada bedah buku “Panduan MUI Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syiah” yang dilaksanakan pada hari Sabtu (22/02/2014) di Masjid Kampus Universitas Hasanuddin Tamalanrea.
Acara yang difasilitasi oleh lembaga dakwah mahasiswa di Indonesia, Lingkar Dakwah Mahasiswa Indonesia (LIDMI) yang berpusat di Makasar ini dibuka pada pukul 08.45 WITA oleh Fahmi Salim, MA, selaku perwakilan MUI Pusat sekaligus memberikan sambutan pembukaaan.
Usai pembukaan, acara dilanjutkan dengan pembahasan buku oleh tiga nara sumber; Fahmi Salim, MA (mewakili Tim Penulis buku), yang membahas “Respon MUI tentang Faham Syiah”, Dr. H. Yusri Muh. Arsyad, MA membawakan materi “Penyimpangan Ajaran Syi’ah” dan terakhir Rahmat Abd. Rahman, Lc.,MA membawakan materi “Pergerakan Syiah di Indonesia dan Penyebarannya”.
Usai pembahasan buku, acara dilanjutkan dengan deklarasi “Gerakan Makasar Sunni” (Gema Sunni) berupa kesiapan para peserta mencegah pengaruh aliran Syiah di Indonesia yang dinilai membahayakan NKRI.
“Kami akan berusaha sekuat tenaga mencegah penyebaran aliran sesat berdasarkan fatwa MUI, terutama Syiah yang sudah terbukti membahayakan aqidah, merusak moral dan akhlak dengan nikah muta’ah dan akan mengancam keutuhan NKRI ke depan dengan doktrin imamahnya,” demikian salah satu bunyi deklarasi yang disampaikan Ketua LPPI Makassar, Said Abdul Shomad, Lc.
Selain Tim Khusus Komisi Fatwa MUI Pusat acara ini juga dihadiri perwakilan organisasi NU, Muhammadiyah, Wahdah Islamiyah, FPI, Jamaah Tabligh, Hidayatullah,Darul Istiqomah, Salafi, LPPI, LIDMI, FSI RI UNM, LPKSM Unismuh Makassar, Ashabul Kahfi UMI, Al Misbah UIT, UKM LDK MPM UNhas, LDK MPM UIN, BEM STIBA Makassar, KAMUPI Politeknik Unjung Pandang, Kominfo STIMIK Dipanegara.
Para peserta nampak antusias mengikuti acara, terbukti sekitar 1200 peserta laki-laki memenuhi lantai 2 Masjid Kampus Unhas Makassar dan 800-an Muslimah memenuhi lantai 1.*/Risaluddin (LIDMI)