Hidayatullah.com—Bekerjasama dengan Baitul Maal Hidayatullah (BMH), santri Sekolah Pemimpin Hidayatullah Depok sukses menggelar acara Training Jurnalistik yang menghadirkan Pimred Hidayatullah Media dan Pimred Majalah Mulia.
Dalam paparannya, Pimred Hidayatullah Media, Mahladi mendorong para santri yang nota-bene masih remaja untuk benar-benar mencintai kegiatan menulis. Karena berperang dengan senjata pena memiliki dampak yang luar biasa terhadap perubahan.
“Kalau kita perang dengan senjata, satu peluru hanya bisa membunuh satu kepala. Tetapi dengan pena, kita bisa mempengaruhi jutaan otak manusia,” ungkapnya.
Namun demikian, Mahladi menekankan akan pentingnya jurnalis Mulsim mengerti tata cara dan etika dalam menulis.
“Islam itu tidak mengajarkan umatnya berkata kasar, apalagi menulis dengan tidak lembut dan tidak berdasar. Jurnalis Muslim harus benar-benar mampu bertanggung jawab dengan isi tulisannya,” paparnya.
“Bahkan, secara etika, mesti disadari bahwa etika jurnalis Muslim jauh lebih berat dibanding etika jurnalis umum. Jurnalis Muslim tidak boleh mengangkat berita bernada ghibah atau fitnah,” imbuhnya.
Sementara itu, Imam Nawawi menekankan pentingnya generasi muda menikmati kegiatan menulis. “Kalau ada ungkapan bahwa menulis itu sulit, bangun saja persepsi dalam diri bahwa menulis itu lezat, enak dan nikmat, sehingga ketika hendak menulis, bukan beban yang pertama muncul dalam diri kita, tetapi ketertarikan yang tinggi,” ungkapnya.
Harapannya, setelah training ini Sekolah Pemimpin yang berlokasi di Pesantren Hidayatullah Depok bisa mewujudkannya dalam bentuk mading yang lebih semarak, bahkan dalam bentuk buletin sekolah.*/Hermanto