Hidayatullah.com– Rasa bahagia nampak dari raut wajah seluruh penghuni Lapas Kembangkuning Nusakambangan, lebaran kali ini berbeda dengan lebaran yang sudah-sudah.
Hidangan ketupat lengkap dengan opor ayam terhidang untuk seluruh warga binaan. Tidak hanya napi atau warga binaan yang Muslim saja yang merasakan nikmatnya ketupat plus opor ayam, namun dirasakan juga oleh waga binaan yang beragama lain.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur dan kemenangan yang dirasakan pada Idul Fitri 1441H/2020M lalu.
Warga Binaan Pemasyarakatan yang berada di Lapas Kembangkuning merupakan warga binaan dengan kasus-kasus berat, namun telah mendapatkan pembinan yang baik sehingga sebagian besar mereka telah benar-benar hijrah dan melakukan taubatan nasuha.
Sebagian besar mereka tidak dijenguk oleh keluarga maupun sanak family yang lain. Berbagai alasan tentunya melatar belakanginya. Seperti halnya ketika hari raya tiba, jika para warga binaan pemasyarakatan di lapas yang lain dapat dikunjungi oleh keluarga dan orang tercinta. Tidak demikian dengan penghuni Lapas Nusakambangan.
Salah satu warga binaan Lapas Kembangkuning, Ahmad Falah (52 tahun) memberikan komentar atas tersajinya ketupat lebaran.
“Dengan adanya ketupat lebaran ini mengibur kami, karena kami tidak dikunjungi oleh keluarga karena ada wabah Covid-19. Bagi saya tiada lebaran tanpa ketupat,” selorohnya sambil tertawa.
Begitu pula dengan Muhammad Fitrah Abdullah (46 tahun) terpidana kasus narkoba, sangat senang dengan adanya hidangan lebaran di lapas kali ini.
“Alhamdulillah, rasanya enak dan banyak sehingga kami semua kenyang. Mudah-mudahan tahun depan ada lagi,” ucapnya penuh harap.
“Saya ucapkan terima kasih kepada IMS dan donatur lainnya seperti Havara, YBS, Salsabila & donasi rakyat.id yang sangat perhatian kepada WBP Lapas Kembangkuning, di tengah wabah Covid-19 di luar masih ada perhatian untuk WBP yang ada di lapas,” ucap Kalapas Kembangkuning Unggul Widiyo Saputro.
“Alhamdulillah, kami kedua kalinya dapat berpartipasi untuk dapat menghadirkan ketupat dan opor ayam saat hari raya untuk penghuni Lapas Kembangkuning Nusakambangan. Namun kali ini kami dapat mengajak beberapa lembaga yang lain untuk turut berpartisipasi,” kata Imron Faizin Direktur IMS.
“Warga binaan merupakan saudara kita juga yang berhak untuk merasakan meriahnya hari raya, setidaknya mereka semua dapat merasakan hidangan ketupat dan opor ayam yang merupakan menu khusus yang hadir di hari raya,” Imron menambahkan.
Pada hari raya kali ini, panitia Syawal Lapas Kembangkuning telah membuat ketupat sebanyak 900 buah dengan menghabiskan beras sebanyak 75 kg. Untuk menu opor, tersedia 56 ekor ayam pejantan yang dibeli dari Cilacap, Jawa Tengah.
Janur sebagai bahan baku pembuatan ketupat didapat oleh warga binaan di sekitar lapas. Diambil oleh warga binaan yang menjalani asimilasi. Pembuatan ketupat melibatkan banyak warga binaan, sementara untuk memasaknya sebanyak 20 orang berjibaku di dapur.
Nikmatnya menu ketupat dan opor ayam di Lapas Kembangkuning Nusakambangan dapat dinikmati oleh para penghuninya berkat bantuan dari Islamic Medical Service (IMS) yang didukung oleh Yayasan Berdayakan Sesama (YBS), Donasi Rakyat.id, Havara Foundation dan Yayasan Cikal Cendekia Salsabila.* Kiriman Imron Faizin/IMS