Hidayatullah.com–Menjelang Hari Raya Idul Adha 1436 H, hari Ahad, 20 September 2015, Pimpinan Daerah (PD) Syabab Hidayatullah Malang mengadakan kajian fiqih qurban yang bertempat di Masjid Baiturrohmah, kompleks LPI ArRohmah Pesantren Hidayatullah.
Kajian yang berlangsung mulai ba’da ashar ini diisi oleh pemateri tunggal, Ustadz Muhammad Syukur, seorang dai asal Malang yang juga alumni PP Darussallam Gontor Ponorogo.
Kajian ini diikuti oleh puluhan peserta utusan dari amal-amal usaha dibidang pendidikan
Hidayatullah se Malang Raya. Di antara yang hadir adalah panitia qurban dari SMP-SMA Ar-Rohmah Putra Malang, SMP-SMA Ar-Rohmah Putri Malang, SMP-SMA Ar-Rohmah Tahfizh Putra Malang, dan MI Alam Lukman Al-Hakim Batu.
Jamak diketahui, Hidayatullah di mana-mana selalu menjadi fasilitas tempat penerimaan dan penyaluran hewan qurban. Di Malang Raya sendiri, ada 4 kampus pendidikan milik Hidayatullah yang mengambil bagian dari kegiatan tahunan ini. Sehingga menjadi penting untuk dilakukan upaya penyegaran dan penambahan wawasan seputar fiqih qurban; mulai dari mencari dan mengadakan hewan qurban, pemotongan hingga distribusinya.
Syarif Hidayatullah, S.Sos.I, selaku Ketua PD Syabab Hidayatullah Malang, menyebut bahwa kajian ini bertujuan untuk memberi pemahaman kepada para panitia hewan qurban peserta kajian tentang bagaimana mengelola hewan qurban secara syar’I; mulai penyediaan, pemotongan, pendistribusian dan lain-lain yang terkait fiqih hewan qurban.
“Walaupun beberapa peserta sudah berpengalaman, setidaknya dari acara ini ada tambahan wawasan dan pencerahan baru seputar hukum-hukum syariat terkait hewan qurban. Bahwa, beginilah cara mengelola hewan qurban yang benar,” ujar Syarif Hidayatullah.
Beberapa menit menjelang maghrib, kajian yang berlangsung interaktif ini akhirnya ditutup.
“Bersyukurlah kepada Allah Ta’ala dengan cara berqurban. Bukan darahnya yang sampai kepada Allah, bukan dagingnya yang diterima Allah. Tapi yang sampai kepada Allah adalah ketaqwaan kita yang berqurban,” tutup ustadz Syukur.
“Alhamdulillah, semakin menambah pengetahuantentang qurban,”ujar Wildan Maulana, salah satu peserta kajian, membagi kesannya.*/ kiriman Abdul Aziz Ibnu Basyier