Hidayatullah.com– Tak seperti biasa, Masjid Darul Rahmah di kompeks Pertamina Plaju Palembang, Sumatera Selatan, sangat ramai dikunjungi puluhan orang beberapa waktu lalu.
Tidak hanya masyarakat Palembang, mereka datang dari berbagai wilayah di Sumatera Selatan.
Para jamaah yang hadir merupakan para Sahabat Hijrah di Sumsel, mereka semua hadir dengan tujuan menghapus tato. Program yang sudah cukup lama mereka tunggu dan nantikan akhirnya sampai juga ke kota Palembang.
“Masjid ini jarang sekali didatangi jamaah sampai seperti ini, biasanya hanya pada hari Jumat saja jamaah banyak. Alhamdulillah, pada 2 hari ini masjid banyak dengan jamaah datang, selain shalat mereka juga mengikuti pengajian, belajar al-Qur’an dan bersilaturahim dalam rangkaian kegiatan hapus tato. Sebuah program yang mulia, semoga bisa berkelanjutan. Kami sangat terbuka untuk bekerja sama,” tutur H Ikhwan selaku Ketua DKM menjelaskan.
Sebanyak 80-an peserta hapus tato selama 2 hari mengikuti rangkaian kegiatan. Latar belakang dan masa lalu mereka beragam, namun melalui program ini mereka menemukan keluarga baru. Satu tujuan yang kuat di antara mereka telah memperkuatkan ukhuwah dan tali silaturahim.
Para Sahabat Hijrah -sebutan untuk peserta hapus tato IMS- ini ingin melakukan taubatan nasuha dengan menghapus tato dan menjalankan ajaran Islam dengan baik.
Maka dari itu, salah satu kesepakatan bersama adalah adanya pembinaan, sehingga tidak hanya badannya bersih dari tato, namun jiwa dan pikirannya turut bersih.
Baca: Sahabat Hijrah Bengkulu Dapatkan Layanan Hapus Tato Gratis
“InsyaAllah kami akan melakukan pendampingan dan pembinaan secara terus menerus terhadap kawan-kawan yang sudah terdata dan siap melakukan pertemuan rutin. Kami akan mengadakan pengajian umum, halaqah Qur’an dan kegiatan-kegiatan positif lainya,” terang Ustadz Ahmad MS selaku Ketua DPW Hidayatullah Sumsel.

Seluruh peserta sangat bersyukur dengan adanya program ini, merekapun siap untuk dibina sehingga dapat menjalani hidup lebih baik.
Kehidupan masa lalu yang tidak baik terkadang masih tergambar jelas dalam ingatan mereka, terkadang muncul godaan untuk kembali ke masa lalu.
Pesertanya ada yang mahasiswa, ibu rumah tangga, pedagang, karyawan swasta, mantan preman, mantan pecandu dan pengedar obat-obatan terlarang, pengurus masjid, dan lain sebagainya.
Bapak Sugi (55 tahun), merasa terharu dan bahagia dengan program ini. Sudah bertahun-tahun ia menunggu. Karena berbagai cara telah ia lakukan untuk menghapus tato gambar bunga mawar di lengan kanannya. Ia kini merupakan guru ngaji dan imam masjid dalam 10 tahun terakhir ini.
“Terima kasih kepada Pondok Pesantren Hidayatullah dan IMS yang telah memfasilitasi saya untuk menghapus tato. Semoga program ini bisa dilakukan secara rutin di Sumatera Selatan,” Sugi berharap penuh syukur.
Hapus tato di Palembang selama 2 hari, 22 dan 23 September 2018 dapat berjalan dengan sukses atas dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak. Di antaranya BDI Pertamina RU III Palembang, Hidayatullah, MTT, JT Clinik yang telah memberikan fasilitas dan supportnya kepada IMS untuk melakukan aksinya.* Imron