Hidayatullah.com—Diperkirakan 15 ribu jamaah dari berbahai daerah menghadiri ceramah Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq Shihab di Masjid Agung Sunan Ampel, Surabaya, Jawa Timur, hari Selasa (11/04/2017) malam kemarin. Sebagian bahkan ada yang sudah menginap sebelumnya agar bisa masuk Masjid Ampel.
Suasana jalanan menuju Masjid Ampel padat merayap dibanjiri puluhan ribuan jamaah yang berasal dari Surabaya dan daerah-daerah lainnya di Jawa Timur.
Seluruh gang menuru Masjid Ampel dan Jalan KH Masy Mansyur dijaga banyak polisi. Pihak keamanan dan panitia bahkan sempat kewalahan membendung jemaah yang antusias berfoto dan bersalaman saat Habib Rizieq hendak memasuki masjid.
“Acara berjalan sangat sukses. Yang menghadang tidak ada artinya hanya beberapa gelintir sedang puluhan ribu mendukung,” ujar Habib Ahmad Zein Alkaf, salah satu panitia
Baca: Habib Rizieq: Membenturkan Pancasila dengan Islam adalah ‘Pemerkosaan’ Pancasila
Menurutnya, acara mengundang Habib Rizieq sudah direncanakan sebulan yang lalu karena itu ia menilai wajar acara ini banyak ditungguh umat Islam Surabaya.
“Yang hadir puluhan ribu. Ini bukti kesuksesan beliau (Habib Rizieq) mempersatukan umat,” ujar Habib Ahmad Zein.
Dalam acarara bertema “Merajut Ukhuwah, Menegakkan Syariah Dalam Bingkai NKRI’ ini Pimpinan Masjid Agung Sunan Ampel ustadz Said Ubaidillah Muhammad bin Yusuf membua sambutan dengan mengucapkan selamat datang pada ribuan jamaah.
Sementara itu, Habib Rizieq Shihab dalam tausyiahnya menyerukan para jamaah untuk terus menjunjung tinggi persatuan dan persaudaraan tanpa memandang perbedaan dan terus menerus berpegang teguh pada tali agama Allah.
“Karena persaudaraan dan persatuan tidak hanya menjadi sumber kekuatan umat Islam akan tetapi juga sebagai sumber datangnya pertolongan Allah,” ujarnya.
Baca: Tabligh Akbar Ahlus Sunnah Wal Jama’ah di Bangil Serukan Persatuan dan Penegakkan Hukum
Habib Rizieq juga mengingatkan sejarah yang sering dilupakan, yaitu perjuangan para ulama dalam melawan penjajah hingga terbentuknya NKRI.
Karena itu ia menasehati pemerintah tak melakukan kriminalisasi pada ulama.
“Ulama jangan dikriminalisasi. Ulama dan umatnya itu potensi dan punya kekuatan. Potensi dan kekuatan itu harus dirangkul jangan dipukul. Jadikan mereka kekuatan dan potensi untuk membangun bangsa. Adapun fatwa para ulama itu jadikan pegangan dan petunjuk utk mengatur umat dalam membangun bangsa,” ujarnya.
Baca: Komunitas Muslim Tionghoa Nobatkan Habib Rizieq Shihab “Man of The Year 2016
Sementara itu, Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI, Bachtiar Nasir menyatakan umat Islam harus mulai menguatkan ekonomi, politik dan kekuasaan, karena Indonesia digangun dan dikuatkan oleh Islam.
“Indonesia ini dibangun dan dikuatkan umat Islam. Sekali melemahkan umat maka bangasa ini juga akan lemah. Maka marilah kita bersatu membangun bangsa agar tidak dinyatakan sebagai anti NKRI, anti Pancasila maupun anti Bhbhinneka Tunggal Ika,” ujarnya.
Acara yang sebelumnya sempat diganggu puluhan orang menyakan keberatan kehadiran Habib Rizieq, termasuk mendapat diprotes GP Ansor Surabaya. Namun pada acara yang ditentukan, tak satupun pemrotes itu menampakkan dirinya.*/kiriman Akbar dan A Rumadhan (Surabaya)