Hidayatullah.com–Forum Silaturrahim Ormas Pemuda Islam yang berada dalam naungan Komisi Ukhuwah MUI Pusat, menyelenggarakan pertemuan mendadak, menyikapi pemindahan Ibu Kota Israel dari Tel Aviv ke Jerusalem serta aksi-aksi serangan bom.
Acara yang dibertempat di Markas Pusat Persatuan Umat Islam, Masjid Al-Inabah ini menyinggung keputusan politik Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang memindahkan Ibu Kota Israel dari Tel Aviv ke Jerusalem (Baitul Maqdis) tepat 70 tahun semenjak klaim berdirinya ‘Negara palsu Israel’, satu bentuk teror kepada umat Islam di seluruh dunia.
Juga peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di beberapa daerah seperti di Surabaya dan Riau pekan ini pun bentuk lain dari teror kepada Negeri Kesatuan Republik Indonesia yang damai ini.
Wakil Sekretaris Komisi Ukhuwah MUI Pusat, Dr. H. Wido Supraha, menegaskan bahwa terorisme adalah musuh semua agama, terlebih Islam yang sangat kental mengandung ajaran kasih dan damai untuk semesta alam (rahmatan lil ‘alamin).
“Dengan kejadian terorisme di dalam negeri ini, justru pihak yang paling dirugikan adalah umat Islam, sehingga dalam hal ini, umat Islam yang mayoritas ini menjadi korban dari peristiwa tersebut,” ujar Wido.
Pertemuan ini berjalan selama lebih dari 5 (lima) jam, membahas mulai dari agenda-agenda keumatan yang dapat dilakukan secara bersama-sama seperti proyek penulisan bersama sebuah buku bertemakan: “Sejarah Ormas Pemuda Islam di Indonesia”, “bahaya Syi’ah”, hingga kepada penyusunan teks pernyataan sikap tentang dinamika yang terjadi terkait aksi terorisme dimaksud.
Khusus penelitian terkini tentang Syi’ah, MUI mengundang Dosen Senior Universitas Darussalam Gontor, Associate Professor Dr. Syamsuddin Arif, B.H.Sc., M.A., yang baru saja melakukan dialog ilmiah dengan ICAS di London, akhir pekan lalu.
Hadir dalam pertemuan ini para pimpinan pusat dari ormas Syabab Hidayatullah, Pemuda PUI, Barisan Muda Ittihadiyah, JPRMI, GEMA, Pemuda DDI, Pemuda PERSIS, Pemuda Al-Washliyah, Pemuda Muslim SI, Pemuda Al-Irsyad, Pemuda NW, BKPRMI, Korps Muda Wanita Islam, Pemudi PUI, Korps Puteri Muslimin, dan Gemawati.
Semoga ukhuwah di antara para pemuda Islam semakin erat dan melahirkan sinergi-sinergi positif dalam dakwah.*/Wido Supraha