Hidayatullah.com–Seorang lelaki berpakaian batik menghampiri lelaki berpakaian hitam yang sedang bekerja di pinggir kolam. Dengan latar musik tradisional Jawa, lelaki berbatik itu bertanya, ”Piye kabare?”Laki-laki berpakai hitam menjawab, ”Masih gini-gini aja mbah.”Lalu, sang laki-laki yang disebut mbah tadi menimpali, ”Kamu lahirnya kan Selasa Kliwon. Kamu tidak cocok kerja di air. Cocoknya kamu kerja jadi pedagang, biar lebih sukses. Ingin jelas, ketik … bla… bla… bla… Primbon saya bantu Anda.”Iklan ramalan semacam itu belakangan marak di televisi. Seorang peramal berambut gondrong, misalnya, berkata di layar kaca, “Tuntunan saya akan membawa hidup Anda menjadi lebih sukses, percayalah!” Begitu juga peramal wanita, berkata, “Saya akan melihat bagaimana masa depan Anda dan memberitahukan Anda apa yang seharusnya Anda lakukan.”Acara-acara seperti ini menambah panjang daftar praktek syirik di negeri ini. Sebelumnya, layar kaca banyak dihiasi film, sinetron, maupun reality show yang kental nuansa syiriknya. Untuk sinetron ada Jin dan Jun, Jiny Oh Jiny, Tuyul dan Mbak Yul, Di Sini Ada Setan, Gerhana, Dendam Nyi Pelet, dan Nyi Blorong.Sementara untuk film ada Mega Misteri, Kismis, dan Misteri Kisah Nyata. Adapun reality show di antaranya Percaya Nggak Percaya, Ekspedisi Alam Gaib, Gentayangan (uka-uka), Dunia Lain, Penampakan, dan yang paling fenomenal tentu saja acara Pemburu Hantu.Layar bioskop juga tak kalah ramainya dengan film-film beraroma syirik. Sebut, misalnya, Tali Pocong Perawan, Pocong 1 hingga 3, Kuntilanak 1 hingga 3, Terowongan Casablanca, Lawang Sewu, Dendam Kuntilanak, Hantu Jeruk Purut, Suster Ngesot, Bangku Kosong, Kereta Hantu Manggarai, Malam Jum’at Kliwon, Pulau Hantu, Hantu Ambulance, Legenda Sundel Bolong, 40 Hari Bangkitnya Pocong, dan Tiren: Mati Kemaren.Film-film bernuansa syirik itu ternyata banyak disukai masyarakat. Berdasarkan data situs ruangfilm.com, dari 10 film dengan penonton terbanyak sepanjang 2008, lima di antaranya adalah film horor, yaitu Tiren dengan 1.310.000 penonton, Hantu Ambulance dengan 850.000 penonton, Tali Pocong Perawan dengan 830.000 penonton, Sumpah Pocong di Sekolah dengan 730.000 penonton. dan Kuntilanak 3 dengan 510.000.Media cetak tak jauh beda. Pemuatan zodiak, yaitu ramalan berdasarkan tanggal lahir, adalah yang paling banyak. Hampir semua majalah dan tabloid remaja atau wanita memuatnya secara berkala.Di beberapa koran dan majalah juga bertebaran iklan-iklan paranormal yang menjajakan jasa pelet, ramalan, susuk, atau jimat. Bahkan, ada satu majalah yang isinya 100 persen membahas masalah-masalah dengan aroma syirik yang sangat kental.Tampilannya luks tapi menyeramkan karena banyak dihiasi foto seram. Isinya pun demikian. Masalah yang dibahas tak jauh dari soal hantu, klenik, mitos, dan kisah-kisah menyeramkan. Dan, dari sekitar 150 halaman majalah ini, hampir setengahnya diisi iklan yang kebanyakan menawarkan jasa paranormal dan dukun.Internet lebih dahsyat lagi. Semua jenis kemusyrikan dapat dengan mudah ditemukan di dunia maya ini. Salah satu website jenis ini menulis di halaman pengantarnya, ”Gerbang dunia mistik & alam gaib. Pertama dan satu²nya di internet, situs yang mengulas tuntas segala hal yang berkaitan dengan dunia mistik dan supranatural.”Website ini menyediakan banyak sekali layanan. Ada ramalan jodoh, numerologi (mengetahui arti dari angka-angka), kesurupan, makhluk halus, ramalan nasib, pekerjaan yang cocok berdasarkan hari kelahiran, ramalan rezeki, ramalan penghidupan berdasarkan hari kelahiran ayah dan anak, zodiak, weton, makna dari waktu bersin, makna menstruasi, kayu bertuah, dan lain-lain.Fenomena kemusyrikan hampir merata ada di semua jenis media massa. Kemusyrikan benar-benar telah mengepung kehidupan kita, masuk ke kamar pribadi keluarga kita. [Dwi Budiman/Sahid/hidayatullah.com]