Indonesiainsidre.id, Riyadh– Menteri Perdagangan yang juga merangkap sebagai Menteri Media Arab Saudi, Majid Abdullah Al-Qasabi, menyatakan bahwa mutasi virus dan ketidakpastian seputar vaksin telah menyebabkan penundaan pengumuman tentang rincian haji 2021. Majid Al-Qasabi mengatakan bahwa vaksin Covid-19 tidak wajib di Arab Saudi, lapor Saudi Gazette.
Al-Qasabi juga mengumumkan bahwa 40 persen penduduk Saudi telah menerima vaksin Covid-19 dengan sekitar 15 juta dosis vaksin telah diberikan sejauh ini. Sementara itu, pada konferensi pers yang sama hari Ahad (6/6/2021), mengungkapkan bahwa rincian haji tahun ini akan segera diumumkan oleh Menteri Kesehatan dan Menteri Haji dan Umrah Saudi.
Pada 22 Juni tahun lalu, otoritas Saudi memutuskan untuk mengizinkan hanya 10.000 jemaah haji yang terdiri dari penduduk lokal dan asing yang tinggal di negara itu untuk melakukan haji. Ini untuk mengekang penyebaran Covid-19 yang meluas di antara jemaah dan penduduk Saudi.
Sementara itu, di lapangan Arafah beberapa hari lalu menunjukkan tenda-tenda putih di seluruh area wudhu belum terpasang. Hanya kerangka tenda yang tersisa di area yang dulunya menampung jutaan peziarah sebelum pandemi melanda tahun lalu.
Tahun lalu juga, tenda-tenda di Arafah tidak digunakan untuk wudhu karena 10.000 jamaah haji 2020 ditempatkan di Masjid Namirah, tempat khutbah Arafah dibacakan. Sejauh ini, Singapura dan Indonesia telah mengumumkan keputusan untuk tidak mengirim jemaah haji ke Saudi tahun ini karena wabah Covid-19 yang sedang berlangsung.
Ibadah haji tahun ini diperkirakan akan dimulai pada 17 Juli.*