Sampai hari ini, Minggu (23/3) serangan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya terus memakan korban rakyat sipil. Seperti dilaporkan TV Aljazeera (23/3) salah satu TV asal Timur Tengahyang terus-menerus melaporkan kejadian agresi Amerika Serikat (AS), sampai hari ini, dikabarkan puluhan orang sipil tewas akibat serangan AS di Basra. Puluhan orang sipil dikabarkan tewas. Mereka terdapat anak kecil berumur dua tahun yang menjadi sasaran rudal AS. Dari layar kaca diperlihatkan, anak itu tewas mengenaskan dengan kepalanya terkena bom. Sumber resmi pemerintah Iraq menyebutkan, 53 warga sipil -50 di Basra dan 3 di Baghdad-tewas dan 207 warga Iraq yang tak berdosa ikut mengalami luka-luka. Serangan AS di Basra dilakukan dengan mengerahkan pesawat B-52. Pesawat itu membom daerah-daerah timur Basra. Pada saat serangan itu terjadi, asap tebal tampak membumbung tinggi. Ini adalah taktik pemerintah Irak dengan membakar parit-parit yang diisi minyak untuk mengacaukan target-target serangan AS. Hingga hari Minggu ini (23/3), setidaknya telah lebih 1000 rudal AS telah ditembakkan ke berbagai penjuru Irak. Di saat masyarakat Iraq terus diburu ketakutan yang menceka, Minggu, 23 Mar 2003 Presiden Bush, orang yang dianggap paling bertanggung jawab atas invasi ke Iraq itu justru tengah berlibur bersama sang istri. Bush bersama istrinya Laura, tengah menghabiskan akhir pekannya di lokasi mereka Camp David di wilayah Pegunungan Catoctin, Maryland. Seperti dikutip wartawan Jawa Pos di Washington DC Ramadhan Pohan, Bush menghabiskan akhir pekan bersama sang istri sambil mengundang penasehat militernya dan mendiskusikan jalannya peperangan. Di antara pejabat itu adalah Penasihat Keamanan Nasional Condoleezza Rice, Menhan Donald H. Rumsfeld, Direktur CIA George Tenet, dan Menlu Colin Powell. (Rtr/JP/cha)