Menteri Perhubungan Israel, yang juga Ketua Partai Persatuan Nasional (berhaluan keras, red.) Avigdor Lieberman memperkirakan jika rencana ‘Peta Jalan Damai’ untuk mengadakan perundingan dengan pihak Palestina itu gagal, akan memikul meletusnya perang saudara di dalam internal Israel.
Menurutnya, perang saudara itu akan terjadi antara kelompok kiri yang mendukung rencana tersebut dengan kelompok garis keras yang menentang keras poin-poin rencana tersebut. Terutama pada masalah penghentian pembangunan pemukiman Yahudi di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Dalam pernyataan yang disampaikan kepada TV Israel kemudian dilansir oleh harian Israel Ma’ariv kemarin lusa, Ahad (01/06), Lieberman mengatakan:”Siapa saja yang bermimpi untuk menghilangkan pemukiman-pemukiman Yahudi di Tepi Barat dan Jalur Gaza , maka tindakannya itu akan menimbulkan perang saudara.”
Lieberman juga mengancam akan menarik dukungannya kepada pemerintah Sharon dengan mengundurkan diri, saat pemerintah Israel benar-benar menghilangkan pemukiman-pemukiman Yahudi. Namun, lanjut Lieberman, jika ini hanya sebatas wacana saja dan tidak dimasukkan dalam agenda riil, maka keinginan undur undur diri itu akan dicabut.
Pemukim Yahudi Unjuk Rasa
Dalam kaitan yang sama, kepala-kepala pemukiman Yahudi dan partai-partai politik sayap kanan, akan melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran besok, Rabu (04/06) menentang Sharon dan politiknya. Aksi itu dilakukan setelah Sharon menerima rencana ‘peta jalan’ pada tanggal 25 Mei lalu.
Dewan pemukim Yahudi, seperti yang dilansir situs berbahasa Arab islamonline.net, juga akan melakukan propaganda media seluas-luasnya guna menolak pelaksanaan peta jalan, serta memprovokasi orang-orang Israel untuk menolaknya.
Di pihak lain, organisasi-organisasi atau lembaga-lembaga yang beraviliasi ke kiri ternyata tidak tinggal diam. Itu mereka tunjukkan dengan mengelar aksi unjuk rasa besar yang diikuti seribu wanita Israel, Palestina dan warga asing lainnya di Tel Aviv menentang 36 tahun penjajahan Israel atas tanah Palestina. Dan salah satu peserta aksi unjuk rasa itu adalah aktivis perdamaian Israel, Ye’al Dayyan dan Shalomet Alloni, mantan menteri pendidikan Israel.
Juga ratusan pendemo dari aktivis perdamaian Israel mendatangi rumah Sharon, kemudian menuju kuburan mantan PM Israel, Yitzhak Rabin yang dibunuh pada tahun 1995 oleh seorang anggota kelompok garis keras Yahudi. Para pendemo membawa serangkain spanduk yang salah satu isinya bertuliskan:”Hei Sharon, ikuti jejak Rabin!” — (m3)