Hidayatullah.com–Hasil polling terbaru di Inggris, membuktikan sebagian besar rakyatnya berpendapat tidak lagi mempercayai Perdana Menterinya, Tony Blair. Kebanyakan diantara mereka juga ingin melihat Blair berhenti dari jabatannya, dibanding yang menginginkannya tetap bertahan sebagai PM Inggris. Demikian menurut suatu pengumpulan pendapat yang dikeluarkan Sabtu (28/6).
Partai Buruh yang berkuasa pimpinan PM Blair bersaing dengan partai oposisi Konservatif untuk mencapai suara 35 persen, demikian hasil Polling Mori yang dilakukan tabloid News of the World di Inggris dan diikuti 1.007 orang dewasa.
Hasil polling terakhir ini diduga memiliki korelasi yang kuat dengan skandal informasi yang tidak akurat mengenai senjata pemusnah massal di Irak. PM Blair bersama Presiden AS George W Bush sebelumnya memberi dalih bahwa penyerbuan ke Iraq karena di sana ada senjata pemusnah massal. Namun hingga rezim Saddam Hussein jatuh, tuduhan itu tak terbukti. Bahkan data senjata pemusnah massal yang dikantongi Blair disebut-sebut hasil plagiat dari tesis mahasiswa pascasarjana.
Menurut hasil polling, separuh dari mereka yang ditanyai setuju bahwa Blair sudah melakukan tugasnya dengan baik sebagai perdana menteri dalam keadaan yang sulit, namun 46 persen menginginkannya berhenti dari jabatannya sekarang, sementara 45 persen menyatakan bahwa tetap bertahan sebagai PM. Mengenai masalah kepercayaan, Blair didukung oleh 36 persen suara tetapi tidak dipercaya oleh 58 persen suara.
Suatu survei terpisah bagi surat kabar Daily Telegraph edisi akhir pekan, Jumat, mendapati bahwa pihak Konservatif telah menyusul partai Buruh untuk pertama kali dalam 11 tahun. Bahkan polling YouGov mendapati dukungan Blair memperoleh 37 persen suara dan dukungan Buruh mendapat 35 persen suara.(sk/cha)