Hidayatullah.com—Sebuah keluarga di Australia menjual rumahnya seharga sekitar 11 miliar rupiah hanya beberapa jam sebelum rumah itu hancur diterjang angin topan.
Dilansir BBC, angin berkecepatan 200km/jam menghantam daerah Kurnell di Botany Bay wilayah selatan Australia pada hari Rabu kemarin.
Biro Meteorologi mengatakan menurut catatan angin itu adalah yang terkencang yang pernah terjadi di negara bagian New South Wales.
Dua orang terluka akibat terjangan angin topan itu, tetapi pihak berwenang mengatakan beruntung, sebab tidak ada orang yang terluka parah.
Keluarga Frank Partlic merayakan keberhasilan penjualan rumah mereka pada Selasa malam, tetapi keesokan pagi rumah tersebut nyaris rata dengan tanah akibat badai.
Kepada Sydney Morning Herald Partlic mengatakan rumahnya yang dijual secara lelang memecahkan rekor dengan harga A$1,15 juta. Dia bersama keluarganya menghabiskan waktu 6 bulan memperbaiki dan mengecat ulang rumah berkamar 4 tersebut sebelum dilelang.
Oleh karena kontrak peralihan kepemilikan rumah baru akan terjadi enam pekan kemudian, beban kerugian masih ditanggung Partlic. “Jadi sekarang saya harus memeriksa asuransi saya dan memastikan asuransi itu telah diperbarui,” ujar pria paruh baya itu.
Kesulitan Partlic tidak berhenti di sana. Dia sudah menghabiskan masa cutinya untuk memperbaiki rumah sebelum dilelang, dan sekarang sulit baginya untuk berhenti bekerja. Tidak hanya itu, pria berusia 50 tahun tersebut sedang berjuang menghadapi penyakit kanker yang dideritanya.
Namun, masih ada secercah harapan bagi Partlic dan keluarga. Pasalnya, putra dari pemenang lelang atas rumah itu mengisyaratkan bahwa mereka masih ingin melanjutkan pembelian rumah tersebut.
Sementara itu, media setempat melaporkan sebagian daerah Kurnell masih mengalami pemadaman listrik.
“Ini pukulan keras bagi masyarakat Kurnell, hanya sepekan menjelang Natal,” kata juru bicara dinas penanggulangan becana (SES) wilayah New South Wales Phil Cambell seperti dikutip BBC.
Polisi juga memperingatkan agar warga Kurnell tidak menyentuh reruntuhan bangunan rumah, atau memindahkan puing-puing reruntuhan rumahnya karena dikhawatirkan terpapar asbestos.
“Kami memiliki para ahli yang akan memeriksa daerah itu untuk mengetahui apakah reruntuhannya mengandung asbestos dan mengkoordinasikan pembuangannya,” kata Asisten Komisioner SAS Michael Fuller hari Kamis (17/12/2015).
Serat asbestos biasa terdapat dalam material bangunan dan jika terhirup ke dalam tubuh dapat mengakibatkan kerusakan pada paru-paru. Kerusakan yang ditimbulkan asbestos pada organ tubuh tidak bisa disembuhkan.*