Hidayatullah.com–Departemen Kehakiman AS melakukan 14 pengusutan atas kasus pelecehan dan perlakuan kasar terhadap tahanan pasca 11 September, termasuk tuduhan bahwa penjaga sel menyuruh tahanan Muslim membersihkan sepatunya dengan pakaian yang dikenakan narapidana tersebut, menurut laporan pemerintah yang disiarkan, Senin.
Kasus tersebut, yang dirinci Irjen Departemen Kehakiman, berkisar dari tuduhan pelecehan verbal dan ketidak-pekaan yang bersifat keyakinan hingga ancaman langsung terhadap nyawa penghuni penjara.
Namun kasus-kasus yang diselidiki itu hanya memberikan sebagian kecil dari 1.073 keluhan hak sipil yang diterima pihak berwenang dari tahanan berdasarkan Pakta Patriot, bagian undang-undang yang diberlakukan tak lama setelah peristiwa 11 September 2001, menurut dokumen tersebut.
Langkah itu memberikan pemerintah penegak hukum pengawasan dan wewenang penahanan yang tidak dilakukan sebelumnya, dan semua itu dirancang untuk membantu pemerintah AS memburu dan menetralisir mereka yang mungkin menyusup ke AS.
Dokumen tersebut menunjukkan, Irjen Departemen Kehakiman menangani 431 keluhan yang berada di luar jurudiksinya dan mempertimbangkan hanya 34 keluhan “yang dapat dipercaya.”
Keluhan itu meliputi tuduhan penggunaan kekuatan yang melebihi batas, pelecehan verbal dan pemeriksaan sel tanpa alasan oleh penjaga tahanan, perlakuan kasar oleh inspektur imigrasi, penggeladahan liar atas warga asing oleh Biro Penyelidikan Federal (FBI).
Laporan itu menghindari penyebutan nama dan lokasi tertentu. Namun kasus-kasus yang diselidiki termasuk tuduhan atas sekitar 20 tahanan bahwa seorang penjaga tahanan melakukan pelecehan verbal terhadap narapidana Muslim dan memerintahkan pesakitan itu melepaskan bajunya untuk membersihkan sepatu sang sipir.
Pemerikasaan lain adalah tuduhan atas seorang warga Mesir yang tidak disebutkan namanya. Warga Mesir ini diciduk FBI tak lama setelah serangan 11 September.
Dipaksa
Pria Mesir itu mengaku, ia dipaksa menjalani pemerikasaan menyeluruh, ditolak menghubungi konsul dan konsulat Mesir, dilarang menunaikan keyakinannya dan dipaksa mengkonsumsi makanan yang dilarang Al-Quran.
Beberapa agen FBI kini diperiksa menyusul tuduhan bahwa mereka menggeladah secara membabi buta ke apartemen warga AS keturunan Arab, merusak tempat tinggal mereka, mencuri barang- barangnya, menyebut mereka teroris, dan gagal menemukan bukti keterlibatan mereka dengan teroris, serta berusaha mengkaitkan korban pelecehan itu dengan penyelundupan obat terlarang, kata laporan itu.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sementara itu, seorang pejabat imigrasi dituduh menempelkan ujung senapan di kepala seorang tahanan dan mengancamnya.
Departemen Keamanan Tanah Air, yang baru dibentuk itu, sekarang sedang memeriksa seorang petugas yang dituduh secara kasar memperlakukan seorang pengunjung Muslim dan menanyakannya di depan orang lain apakah “ia ingin membunuh warga Nasrani dan Yahudi”.[Ant/gtr]