Hidayatullah.com–Dengan disambut pelukan mesrah Presiden ‘boneka AS’ di Afghanistan, Hamid Harzai, Zahir Shah (88) dipeluk kemudian berjalan pelan-pelan sepanjang tangga dari pesawat terbang Ariana, perusahaan penerbangan Afghanistan. Diikuti para pengawal, para ajudan, Zahir yang duduk dikursi roda mendapatkan penghormatan.
Zahir Shas selama ini berada di pengasingan hampir tidak kurang tiga dekade. Bulan lalu, Zahir sempat sembuh setelah mendapatkan perawatan dari klinik pribadi di Paris setelah mengalami patah kaki.
“Ia dalam kondisi baik. Ia tidak ingin memanjat pegunungan, tetapi kesehatannya sedang mengalami kemajuan,” kata putri nya Homaira Wali seperti dikutip Reuters sebelum meninggalkan Perancis menuju Kabul.
Sepulang dari pengasingan ini, beberapa penerbitan Afghanistan sudah menghimbau nya untuk mengambil peran kepemimpinan dalam pemilihan umum tahun depan.
Zahir Shah telah menguasai Afghanistan selama tidak kurang 40 tahun sebelum kemudian dipecat oleh kemenakan nya sendiri di tahun 1973 dalam peristiwa perebutan kekuasaan yang melahirkan tiga kali perang dan huru-hara. Ketiga masa pahit itu adalah pendudukan Soviet, perang saudara dan masa pemerintahan Islam.
Kembalinya Taliban
Meski pemerintah AS telah memberangus pejuang Islam dan memilih pemerintah boneka di bawa kekuasaannya, pejuang Taliban beberapa hari ini dikabarkan tengah melakukan balasan terhadap kaki tangan AS.
Sabtu (9/8/2003) kemarin, pejuang Taliban dikabarkan menembak enam roketnya ke arah pasukan AS di dekat perbatasan Pakistan.
Juru bicara militer Kolonel Rodney Davis mengatakan tidak ada yang luka dalam serangan itu. Sejak AS menyerang Afghanistan tanpa alasan, sekitar 11.500 pasukan AS kini tengah di tempatkan di Afghanistan untuk membunuh pejuang Taliban. Meski demikian, sinyal ini menunjukkan bukti Taliban akan menghantui pasukan AS. (rtr/cha)