Hidayatullah.com–Putri seorang pemimpin oposisi Iraq yang dibunuh di Beirut oleh aparat rahasia] Saddam Hussein’S di tahun 1994 mengatakan, dia akan menggugat mantan Presiden Iraq itu di tiga pengadilan internasional.
Nora al Tamimi, putri dari pemimpin oposisi Iraq Taleb al Suhail al Tamimi, mengatakan, dari Beirut dalam sebuah wawancara dengan salah satu surat kabar Asharq Al Awsat yang berlokasi di London hari Sabtu, (28/12/03), dengan mengatakan bapak telah dibunuh karena dianggap telah merencanakan suatu perebutan kekuasaan untuk merobohkan Saddam di tahun 1993 dengan beroperasi di Beirut dan Amman.
“Saat yang menentukan adalah pada bulan Juni pada hari tertentu di tahun 1993 menuju langkah perebutan kekuasaan ketika Saddam akan mensponsori suatu acara resmi di Baghdad,” ujar Nora ini.
“Tetapi orang Amerika, yang tidak menginginkan perebutan kekuasaan itu berhasil, sebab mereka yakin bapak ku tidak akan sepakat dengan para polisi mereka?, ? ujar Nora. ?Semua dari mereka yang meninggal ada dalam kamar siksaan Saddam.”
Sheik Taleb Al Tamimi, yang memimpin suatu jamaah dari suku Bani Tamim, di pusat Iraq, ditembak mati pada 12 April 1994 di sebuah apartemen nya di kota Ein El Tineh, Beirut, daerah di mana suatu tempat pembantaian secara resmi yang perssalahkan pada otoritas orang-orang Libanon atas terbunhnya empat diplomat Iraq. Mereka ditangkap dan kemudian dilepaskan untuk menikmati kekebalan diplomatik, kenang Nora.
Saddam telah memotong hubungan diplomatik Baghdad dengan Beirut atas penangkapan itu.
Nora mengatakan akan berencana menggugat Saddam di PBB, di depan mahkamah internasional di Hague.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Menurut Nora, saudari nya bernama Saffia (38), suatu anggota hak azasi manusia kemanusiaan kembali ke Iraq dan sekarang ini tengah menyiapkan segalanya di Baghdad untuk memulihkan rekening bank dan hak milik keluarga, yang telah dirampas oleh Saddam di tahun 1968, ketika bapak nya melarikan diri dari Iraq.
Dia juga mengatakan, keluarganya akan kembali ke Iraq segera dengan sisa tulang bapaknya untuk melakukan penguburan kembali di tanah air nya. (albawaba)