Hidayatullah.com–Koran itu menulis, para perwira berusia yang 22-24 tahun tersebut memerkosa dan menyodomi wanita berusia 32 tahun asal Indonesia di makam Islam di dekat Jalan Mahmoodiah, Johor Bahru.
Para perwira itu diciduk dari asrama mereka di Pusat Pelatihan Angkatan Laut Pengkalan Rinting di Tampoi sekitar pukul 10.00 kemarin. Tindakan bejat itu sendiri mereka lakukan sekitar pukul 04.30 dini hari.
Kepala Polisi Datuk Musa Hassan mengatakan, korban diseret keempat perwira tadi saat berjalan-jalan di Jalan Dhobi di pusat kota Johor. “Wanita itu melaporkan, empat perwira tersebut mengendarai dua sepeda motor dan membawanya ke Jalan Mahmoodiah. Di sanalah mereka memerkosa dan menyodominya,” jelas Hassan.
Perdana Menteri Abdullah Ahmad Badawi, yang mendapat laporan kejadian itu, merasa malu. Badawi -yang juga menteri dalam negeri dan bertanggung jawab atas kepolisian- langsung memerintahkan langkah-langkah pendisiplinan terhadap 80 ribu personel polisi. “Saya sudah memerintahkan inspektur jenderal polisi menyusun program yang dapat memperketat disiplin korps polisi,” katanya kepada wartawan.
Dia juga memerintahkan pengkajian ulang kadar sanksi atas polisi. “Apakah sudah cukup keras atau perlu ditingkatkan,” tambahnya.
Perilaku memalukan di kalangan perwira polisi itu bukan kali pertama. Tahun lalu seorang perwira polisi memerkosa wanita asal Indonesia dan Filipina. Atas perbuatannya itu, dia harus mendekam di penjara 15 tahun dan dihukum cambuk dengan rotan 17 kali.
Dua polisi lainnya saat ini disidang karena memerkosa gadis berusia 13 tahun di sebuah pusat penampungan imigran di negara bagian Sabah di Pulau Borneo. Gadis itu diperkosa saat menunggu deportasi ke negeri asalnya, Filipina.
Selasa lalu, seorang polisi terlibat aksi perampokan bank di Johor Bahru. Kasus itu diketahui setelah dua perampok tertembak mati. Salah satunya ternyata polisi, yang seharusnya masih dalam jam dinas. (jp)