Hidayatullah.com–Pemerintah Perancis ikut mengecam pembangunan tembok pemisah yang memisahkan wilayah Palestina dan Jerusalem. Jurubicara Kementrian Luar Negeri Perancis, Senin (11/7) kemarin menyatakan pihaknya merasa prihatin atas adanya jalur baru tembok pemisah karena akan sangat menyulitkan kehidupan banyak warga Palestina.
Dia meminta rezim Zionis Israel agar tidak mengambil keputusan yang dapat mengubah keadaan yang sudah mapan di kota yang juga disebut Jerusalem tersebut.
Liga Arab kemarin melontarkan kecaman serupa dan menyebut proyek Zionis di kota suci itu bertolak belakang dengan aspirasi masyarakat internasional. Ahad lalu, Zionis mengesahkan proyek pengadaan jalur baru dinding pemisah di sekitar yang menghalangi Jerusalem.
Penggarapan proyek itu dicanangkan tuntas dalam beberapa bulan mendatang. Karena jalur itu akan melintas di dua kawasan berpenduduk Palestina, maka lebih dari 50.000 orang Palestina terhalangi dengan Jerusalem dan akan tercerai dari wilayah otonomi Tepi Barat Sungai Jordan atau mengungsi ke kawasan yang tak terintegrasi di wilayah ini.
Februari lalu, parlemen Israel menyetujui kembali pembangunan tembok pemisah yang menghubungkan wilayah Palestina dan Jerusalem.
Dalam wawancaranya dengan majalah Jerman Der Spiegel, Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas mengulangi pernyataannya bahwa Israel harus mengosongkan seluruh pemukiman di wilayah Palestina, dan menghentikan pembangunan tembok pemisah. "Apa hak Israel untuk membangun pemukiman di tanah kami? kata Abbas. (irib/cha)