Kamis, 8 September 2005
Hidayatullah.com–Anda pengguna setia internet? Hati-hati data
anda bisa masuk intel. Cerita bermula ketika pemerintah China menangkap Shi Tao (37),
Seorang mantan wartawan Contemporary Business News. Shi Tao ditangkap berkat
informasi Yahoo Inc. Salah satu perusahaan search engine ternama dunia.
Shi ditangkap di rumahnya di Provinsi Shanxi November lalu. Dia divonis 10 tahun
penjara karena dianggap membocorkan rahasia negara.
Ceritanya bermula ketika Shi memasukkan perintah pemerintah China ke dalam internet yang berisi melarang
media-media China
memperingati 15 tahun tragedi Tiananmen, Beijing,
pada tahun lalu.
Peristiwa Tiananmen masih meninggalkan sejarah kelam karena
aktivis demokrasi China
tewas dilindas tank-tank tentara pada 1989 silam di Tiananmen
Square.
Namun menurut dokumen pengadilan, identitas Shi dapat
dilacak setalah mendapat bantuan Yahoo Holdings (Hongkong) Ltd., anak cabang
jaringan global Yahoo di China.
Pengadilan menjadikan e-mail Shi menjadi barang bukti.
Informasi dari Yahoo menyatakan, pada 20 April 2004, Shi mengirim e-mail dengan
IP address … dan nomor telepon… dari Hunan Contemporary Business News. Dari
situlah identitas Shi bisa dilacak.
Sebelum Shi, banyak wartawan China lain yang menghadapi
persoalan serupa dengan tuduhan melanggar hukum keamanan. Sebagaimaba
diketahui, pemerintah Komunis China
memang memegang kontrol seluruh informasi, meski sudah memasuki abad internet.
Peristiwa ini membuat gusar banyak pengamat media.
Organisasi media itu menuduh perusahaan Yahoo! memberi penyelidik pemerintah
Cina informasi yang membantu mengkaitkan alamat e-mail pribadi Shi Tao dengan
pesan di komputernya.
Mereka menganggap Yahoo! Menjadi kaki-tangan pihak rezim
Komunis China.
"Kami tahu bahwa Yahoo! membantu rezim China dalam menegakkan sensor dan sekarang kami
tahu bahwa Yahoo! juga bertindak sebagai informan polisi China," kata Reporter Tanpa
Batas (RWB) dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, Pauline Wong, kepala pemasaran Yahoo!
Hongkong, masih belum mau berkomentar. "Kami masih memeriksanya,"
kelit Wong.
Perusahaan internet Barat sering dikecam karena dianggap menuruti peraturan ketat yang diberlakukan pemerintah China terhadap internet yang oleh Partai Komunis dikhawatirkan bisa menyebarkan pandangan yang berseberangan dengan pemerintah.
Juni lalu, Microsoft dikecam karena menyensor tulisan di
sejumlah situs blogger (buku harian internet).
Perusahaan internet Barat mengatakan mereka harus mengikuti
peraturan pemerintah tempat mereka beroperasi dan menegaskan bahwa karena China akan
menjadi pasar internet terbesar di dunia, mereka harus menurutinya. Nah, jika
anda merasa media internet adalah aman, anda keliru!. (afp/ap/jp/bbc/cha)