Kamis, 8 September 2005
Hidayatullah.com—Kecewa penarikan Israel dari Gaza, seorang rabi terkenal Yahudi, Rabi Ovadia Yosef, menyebut bencana Katrina merupakan hukuman Tuhan bagi Presiden George W. Bush karena mendukung penarikan Israel dari Gaza. "Ini balasan Tuhan. Tuhan tidak mengurangi hak seseorang," kata mantan kepala rabi Israel dan pemimpin spiritual kelompok ultraortodoks, Shas, dalam khotbah mingguan Selasa lalu.
Komentarnya itu ditayangkan kemarin di website Israel, Y-net. Tokoh Shas, Tzvika Yaacobson, tidak menampik komentar Ovadia tersebut. Namun, dia menyebut komentar itu dikutip di luar konteks.
Menurut Y-net, Ovadia juga mengatakan bahwa bencana alam akhir-akhir ini disebabkan tak ada orang yang belajar Taurat. Korban Katrina menderita karena "mereka tak bertuhan."
"Dia (Bush) melaksanakan penggusuran (Yahudi dari Gaza). Sekarang setiap orang marah padanya. Ini adalah hukuman atas apa yang dia lakukan terhadap (permukiman) Gush Katif. Setiap orang yang telah melakukan apa yang dia katakan, waktu mereka akan tiba," kata Ovadia.
Abaikan Amerika
Sementara itu, meski Amerika masih diliputi kesedihan karena musibah Katrina, kalangan politik justu sibuk cekcok. Kritikan mulai datang pemerintahan Presiden George W. Bush. Direktur Badan Manajemen Darurat Federal Michael Brown, yang paling dianggap bertanggungjawab soal musibah mulai dituntut mundur.
Senator Hillary Rodham, istri mantan Presiden Bill Clinton juga menuduh pemerintah AS mengabaikan kebutuhan di dalam negeri. "Kita butuh rakyat Amerika diutamakan. Kita butuh memberi perhatian untuk memperbaiki infrastruktur. Kita butuh prioritas belanja untuk melindungi negeri kita," kata Hillary lewat program Good Morning America televisi ABC kemarin. (rtr/afp/ap/jp)