Kamis, 31 Oktober 2005
Hidayatullah.com–Presiden Kolombia Alvaro Uribe mengunjungi korban Badai Beta di sebuah pulau kecil di Provinsi Providencia, baru-baru ini. Badai Beta menghantam daerah tersebut dengan angin kencang, hujan, dan ombak besar. Badai ini hanya menimbulkan kerusakan bangunan dan sampai kini tidak ada laporan korban jiwa.
Badai mulai menghantam daerah itu Jumat pekan silam dan langsung menerbangkan atap-atap rumah dan memaksa ratusan orang mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Fasilitas listrik dan telepon untuk 5.000 pelanggan di pulau itu juga terputus akibat badai. Beta adalah badai ke-13 pada tahun ini yang menghantam daerah Amerika Latin.
Badai topan itu kini semakin kuat dalam perjalanan ke Nicaragua. Hingga hari ini, N icaragua telah mengevakuasi warga mereka yang tinggal di daerah pantai setelah Badai Topan Beta berubah arah dan menjadi kategori Tiga.
Pihak berwenang di kota Puerto Cabezas khawatir mereka tidak memiliki cukup waktu guna mengungsikan sekitar 60 ribu penduduknya.
Menurut para peramal cuaca Amerika Serikat, kecepatan Beta sekarang mencapai 150 kilometer per jam dan semakin menguat dalam perjalananan menuju daerah pantai.
Beta merupakan badai topan ke-14 di musim tahun ini, yang merupakan rekor terbaru. Angin kencang dan hujan lebat telah menghantam Puerto Cabezas, sekitar 400 kilometer di sebelah timur laut ibukota Managua.
"Badai topan ini bisa berubah arah dan akan langsung menghantam Puerto Cabezas," kata Menteri Pertahanan Avil Ramirez kepada kantor berita AFP.
"Kami telah memerintahkan kota dan distrik di sekelilingnya untuk dievakuasi namun kami tidak memiliki kapasitas untuk membantu semua orang."
Jam 13 WIB hari Minggu waktu setempat, pusat Beta berada di 190 kilometer selatan Cabo Gracias a Dios di perbatasan antara Nicaragua-Honduras dan 85km (55 miles) Tenggara Puerto Cabezas, kata Pusat Badai Topan Amerika Serikat. Kedua negara sudah mengeluarkan peringatan akan datangnya badai topan ini.
Di Honduras, pihak berwenang telah membangun tenda, dan mengirimkan bantuan makanan dan bantuan lain ke daerah yang mungkin terkena badai.
Sebelumnya, bulan lalu Amerika dikejutkan dengan datangnya badai Katrina yang melanda New Orleans. Akibat badai ini, selain kota rusak parah, sekitar 50 persen pegawai kota New Orleans terkena PHK.
Beberapa saat setelah Katrina, Amerika juga dikejutkan dengan munculnya topan Rita dan Wiyna. Topan Rita bahkan telah membuat 16 kilang minyak di Texas ditutup dan menyebabkan kelangkaan bahan bakar di AS. (bbc/voa/cha)