Hidayatullah.com–Penjajah Israel mengumumkan bahwa tentaranya telah mengontrol armada kapal “Gelombang Kebebasan” sebelum sampai di Jalur Gaza. Tanpa adanya bentrokan dengan awak kapal, armada tersebut digiring ke pelabuhan Ashdod, di Israel selatan.
Menurut sebuah pernyataan militer Israel, tentaranya telah memperingatkan kepada solidaritas internasional yang ada dalam armada “Gelombang Kebebasan” tersebut bahwa mereka telah mendekati area terbatas di Jalur Gaza. Tentara Israel menyarankan agar armada tersebut merapat ke pelabuhan Ashdod atau ke pelabuhan Mesir. Setelah itu, pasukan komando Israel berhasil menguasai armada tersebut.
Juru bicara tentara Israel mengatakan bahwa pengontrolan armada kemanusiaan itu telah sesuai dengan petunjuk dari pemerintah Israel. Demikian diberitakan Aljazeera.
Setelah merapat di pelabuhan Ashdod, kedua kapal armada “Gelombang Kebebasan” tersebut langsung diselidiki.
Sebelum terputusnya komunikasi, salah satu aktivis mengatakan bahwa kapal armada tersebut dikuasai Israel dengan jarak 45 kilometer dari Jalur Gaza.
Armada tersebut hanya menggunakan dua kapal kecil. Kedua kapal itu bertolak dari pelabukan Turki secara rahasia. Dengan alasan keamanan, pihak pelabuhan Turki meminta agar jumlah mereka dikurangi, dan terpaksa sebagiannya menetap di Turki.
Kapal “Tahrir” membawa 12 orang aktivis dan jurnalis yang berasal dari Kanada, Amerika Serikat, Maroko, Pakistan, Australia, Mesir dan Palestina. Dan kapal Irlandia juga membawa jumlah yang sama, yang terdiri dari aktivis perdamaian dari berbagai negara.
Kapal “Tahrir” membawa bantuan medis yang dikumpulkan oleh orang-orang Kanada, hasil dari inisiatif yang diluncurkan tahun lalu.*