Hidayatullah.com–Kementerian Penerbangan Sipil yang dipimpin Putera Mahkota Pangeran Sultan bin Abdul Aziz meminta semua maskapai penerbangan yang mengangkut jemaah haji tahun 1429 Hijriyah ini supaya mematuhi peraturan yang dikeluarkan kerajaan serta memberikan pelayanan terbaik kepada jemaah haji.
Dalam berita yang disiarkan Gulf News edisi Selasa, 1 Juli kemarin, pihak berkuasa di Arab Saudi akan memberi sanksi terhadap maskapai penerbangan yang melanggar. Hal yang dianggap pelanggaran antara lain menterlantarkan jemaah haji tanpa kepastian berangkat.
“Semua penerbangan perlu memastikan pesawat mereka tiba tepat waktu ketika menghantar serta mengambil jemaah pulang ke negara asal selepas mengerjakan haji. Lewat dari jadwal kedatangan dan keberangkatan bandara International Raja Abdul Aziz di Jeddah atau Bandara Pangeran Muhammad bin Abdul Aziz di Madinah akan ditolak jika tanpa alasan yang tepat," bunyi pernyataan pers kementerian tersebut.
Maskapai penerbangan harus bertanggungjawab sepenuhnya dalam menyusunan dan memastikan jemaah kembali dengan selamat. “Maskapai penerbangan juga perlu menyediakan makanan dan penginapan kepada jemaah haji sampai tiba waktu pelepasan mereka,” tambah pernyatan itu.
Atab Saudi memberi kesempatan untuk mengurus penerbangan haji sebelum 19 September 2008. Selepas tanggal itu, maskapai penerbangan tersebut akan dikenakan sanksi.
Menurut siaran pers itu, ketentuan baru ini dibuat untuk melindungi jemaah haji. “Setiap tahun, kira-kira 90 persen jemaah haji tiba di Arab Saudi melalui udara. Kerajaan bersungguh-sungguh memastikan kedatangan dan pemberangkatan jemaah berjalan lancar dan seperti dalam jadual,” kata Abdullah Ar-Rahimi, juru bicara kementerian tersebut. [ihj/hidayatullah.com]