Hidayatullah.com—Aparat keamanan India telah menempatkan beberapa pemimpin Muslim Kashmir dalam tahanan rumah sejak Selasa (1/7) kemarin, guna menghentikan protes terhadap keputusan penyerahan sebidang tanah hutan untuk tempat suci Hindu. Tindahakan ini sebelumnya telah memicu kekerasan.
Sebelumnya, selama beberapa hari lalu, dalam unjuk rasa terbesar sejak kerusuhan meletus di Kashmir 1989, umat Islam yang marah menutup wilayah itu dan sedikitnya empat orang tewas ditembak polisi dalam demonstrasi yang mulai pekan lalu.
Mereka memprotes terhadap keputusan pemerintah untuk menyerahkan hampir 40 hektar hutan untuk tempat suci Hindu, tindakan yang mereka katakan ditujukan untuk mengubah demografi negara bagian mayoritas-Muslim satu-satunya di India yang sebagian besar warganya beragama Hindu itu.
Untuk meredakan situasi, pemerintahan Kashmir mengatakan, kabinet negara bagian itu telah mencabut secara resmi keputusan tersebut dan pengunjuk rasa Muslim mengatakan mereka akan mundur dari benturan tersebut.
Namun tindakan pemerintah untuk mundur (dari keputusannya) telah membuat marah masyarakat Hindu di Jammu, wilayah lain di Kahsmir tempat mereka merupakan mayoritas, menutup ibukota musim dingin negara bagian Jammu dan Kashmir itu pada hari kedua.
Pada Selasa, oposisi penting India, nasionalis Hindu Partai Bharatiya Janata (BJP) minta pemogokan di seluruh negeri untuk memprotes terhadap keputusan itu.
BJP telah minta pemogokan di seluruh negeri pada 3 Juli untuk memprotes tindakan dahsyat membatalkan tanah yang telah diberikan pada badan untuk jemaah Amarnath di Jammu dan Kashmir, Rajnath Singh, seorang pemimpin, mengatakan Selasa (1/7) malam.
Badan Hindu itu membantu mengorganisasikan perjalanan tahunan yang dilakukan oleh ribuan peziarah ke sebuah tempat jauh di dalam wilayah Himalaya itu.
Polisi sebelumnya telah menempatkan sejumlah pemimpin Muslim dalam tahanan rumah.
Sebagai tindakan pencegahan, pemimpin Hurriyat telah ditempatkan dalam tahanan rumah, Imtitaz Ahmad, seorang pejabat senior polisi, mengatakan, merujuk pada aliansi kelompok separatis penting.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Ia mengatakan tokoh garis keras Syed Ali Shah Geelani berusaha untuk menghindari polisi.
Mereka yang ditempatkan dalam tahanan rumah itu termasuk pemimpin Hurriyat, Mirwaiz Umar Farooq, pemimpin Front Pembebasan Jammu Kashmir Mohammad Yasin Malik dan pemimpin separatis terkenal lainnya, Shabir Shah.
Sedikitnya tiga orang terluka ketika seorang polisi melepaskan tembakan untuk membubarkan kerumunan massa di Jammu, kata polisi, yang menambahkan pejabat itu kemudian dipukuli oleh pengunjuk rasa.
Ribuan polisi dan tentara meronda jalanan yang sepi di wilayah yang dilanda perselisihan itu untuk mengekang pengunjuk rasa. [rtr/ant/tbi/hidayatullah.com]