Hidayatullah.com–Kepala Badan Nasional untuk Kajian Falak dan Geofisika (al-Mahad al-Qumi li al-Buhuts al-Falakiyyah wa al-Jiyufiziqiyyah) Mesir, Dr. Shalah Muhammad Mahmoud mengumumkan bahwa awal bulan Ramadhan tahun ini (1430 H) secara kalkulasi falak dipastikan akan jatuh pada 22 Agustus besok.
Shalah menambahkan, hitungan tersebut berdasarkan pada istikmal (hitungan penyempurnaan) bulan Sya’ban yang berlangsung selama 30 hari.
“Bulan sabit (hilal) bulan Ramadhan akan dapat diterawang secara langsung setelah adanya peristiwa ‘iqtiran‘ pada jam 10 lebih 2 menit siang di semua negara pada kamis, 20 Agustus nanti. Hari tersebut dihitung sebagai hari rukyat,” terang Shalah.
Ditambahkan Shalah, rukyatul hilal (terlihatnya bulan sabit) setelah tenggelamnya mata hari adalah landasan utama atas penetapan awal hitungan bulan Islami (Arab). Pada Jum’at (21 Agustus) nanti adalah hari yang ke-30 bulan Sya’ban. Dan bisa dipastikan, bulan Ramadhan secara hitungan falak akan jatuh pada esok harinya, yaitu Sabtu 22 Agustus.
Di sisi yang lain, pemerintahan Libya memiliki versi tersendiri dalam ketentuan jatuhnya awal Ramadhan tahun ini. Lembaga Penyiaran Nasional Libya mengatakan bahwa menurut hitungan saintis, bulan Sya’ban tahun ini akan berakhir pada hari Kamis, 20 Agustus nanti. Karena itu, Ramadhan pun jatuh pada Jum’at esok harinya.
Pemerintahan Indonesia sendiri masih belum mengumumkan keputusan jatuhnya awal hari bulan puasa tahun ini, bulan yang senantiasa dirindukan dan ditunggu-tunggu oleh semua umat Muslim itu. [atj/iol/hidayatullah.com]