Hidayatullah.com—Setelah beberapa waktu lalu, Dewan Pusat Muslim Jerman (Zentrairat der Muslime inDeutschland), Deutscher Fusball Liga (DFL), dan Deutscher Fuusball Bund (DFB) mengeluarkan fatwa bahwa pemain bola boleh tidak puasa, Bintang tim nasional (timnas) Jerman, Mesut Oezil akhirnya memutuskan absen puasa.
Maklum, sebagian besar wilayah Eropa yang kini berada dimusim panas dan ketatnya jadwal kompetisi sepakbola di awal musim, menjadi alasan bintang Werder Bremen itu untuk menunda puasanya.
“Sulit bagi saya menjalankan puasa, mengingat saya harus berlatih dua kali sehari di musim panas seperti saat ini,” kata pemain sepak bola berkebangsaan Jerman keturunan Turki seperti yang dikutip AS.
Memski demikian Oezil mengaku cukup tenang menjalani bulan Ramadhan tahun ini setelah dikeluarkannya fatwa puasa untuk para pemain sepakbola muslim di Jerman beberapa waktu lalu. Kesepakatan itu diambil berdasarkan pentauan yang dilakukan ZMD bersama ahli dari Universitas Al Azhar di Mesir, bekerjasama dengan sejumlah pihak lainnya.
Dalam kesepakatan tersebut, tertulis jika Universitas Al Azhar mengungkapkan bahwa kontrak yang sudah disepakati pemain dan klub, mengharuskan mereka untuk tampil dengan performa terbaik. Dan, jika pekerjaan itu merupakan satu-satunya sumber pendapatan dan pemain harus tetap bermain di bulan Ramadhan, maka ia boleh menunda puasanya.
Badan Liga Sepak Bola Jerman (DFL) kemudian berkonsultasi dengan Dewan Pusat Umat Muslim di Jerman untuk mengatasi masalah ini. Lalu keluarlah fatwa itu.
“Itu adalah posisi kami sejak awal. Tapi, kami butuh dukungan dari otoritas tertinggi. Dengan menghormati hukum dan keyakinan agama, peraturan ini memberikan rasa aman bagi klub dan pemain,” ujar Aiman Mazyek, Sekjen Pusat Dewan Muslim Jerman.
Saat ini sudah banyak sejumlah pemain muslim yang merumput di Bundesliga Jerman. Selain Oezil, bintang Bayern Munich, Franck Ribery dan Serdar Tascin (VfB Stuttgart) dan Sami Khedira memutuskan merumput di La Liga Spanyol bersama Real Madrid musim ini. [pko/hidayatullah.com]