Hidayatullah.com–Presiden Afghanistan Hamid Karzai membela keputusan untuk melarang jasa keamanan swasta beroperasi di negaranya. Menurut Karzai, para serdadu bayaran itu suka menjarah dan mencuri, memiliki hubungan dengan organisasi kriminal, dan mungkin juga membiayai kelompok perlawanan.
Senin pekan lalu (16/8) Karzai meminta agar tentara bayaran, baik yang berasal dari luar negeri maupun dalam negeri, untuk menghentikan seluruh operasinya dalam waktu empat bulan. Sebuah permintaan yang tentu membuat kalang kabut AS dan sekutunya, karena mereka adalah pihak utama yang membutuhkan kehadiran tentara swasta itu.
AS dan NATO menggunakan jasa keamanan swasta untuk mengawal konvoi yang membawa makanan, air, amunisi dan logistik lain ke basis-basis militer mereka di seluruh penjuru Afghanistan.
Dalam wawancara di televisi ABC News yang dikutip AFP (23/8), Karzai mengatakan bahwa kontraktor keamanan swasta menghalangi upaya pemerintahnya untuk merekrut lebih banyak polisi dan tentara, karena kalah dalam hal besaran gaji. Di samping itu Karzai mengulangi tudingannya atas korupsi yang dilakukan oleh banyak perusahaan keamanan swasta. Mereka juga dituding memberikan uang kepada kelompok-kelompok perlawanan.
Menurut Karzai, tugas yang dilakukan oleh tentara bayaran tersebut sebenarnya adalah kewenangan dari pihak polisi keamanan Afghanistan.
Sebelum Karzai menyampaikan tuntutan tersebut, Kongres Amerika Serikat telah melakukan penyelidikan mengenai pemorotan uang rakyat AS sebesar USD 4 juta setiap pekan oleh perusahaan jasa keamanan swasta. Dari uang tagihan biaya operasional yang diajukan ke pemerintah AS, sebagiannya dicurigai diberikan kepada kelompok perlawanan agar konvoi yang mereka kawal tidak diserang.
“Saya meminta kepada para pembayar pajak AS agar uang yang mereka cari dengan susah payah tidak dihambur-hamburkan untuk kelompok, yang tidak hanya memimbulkan ketidaknyamanan kepada rakyat Afghanistan, tapi juga kemungkinan berhubungan dengan kelompok mafia dan membiayai militan, pemberontak serta teroris melalui perusahaan-perusahaan itu,” kata Karzai.
“Mereka menjarah dan mencuri dari orang-orang Afghanistan … menyebabkan gangguan kepada rakyat kami,” tegasnya.
“Kita tidak tahu apakah mereka menjadi perusahaan jasa keamanan saat siang hari dan kemudian sebagian dari mereka berubah menjadi kelompok teroris ketika malam tiba,” tambahnya.
Mengenai perlawan terhadap kelompok Taliban, Karzai berpendapat mereka dapat memenangkannya, sebab rencana pembicaraan damai telah disusun.
“Peta jalannya sudah jelas. Afghanistan siap untuk melakukan pembicaraan dengan kelompok Taliban Afghanistan yang bukan bagian dari Al-Qaidah, yang tidak menjadi bagian dari kelompok teroris lain, yang menerima konstitusi Afghanistan serta kemajuan yang telah kami capai beberapa tahun terakhir,” papar Karzai.
Sementara itu senator AS yang vokal dalam masalah Afghanistan dan militer, Lindsay Graham, berubah pendapat setelah baru-baru ini mengunjungi Afghanistan. Ia yang semula menentang keras penarikan pasukan AS, kini bisa menerimanya.
“Saya kira kita bisa mengalihkan kontrol di sebagian wilayah Afghanistan pada musim panas mendatang kepada pihak Afghanistan,” katanya kepada CBS.
Menurut anggota parlemen yang berpengaruh dari Partai Republik itu, enam pekan lalu tidak mungkin dilakukan penarikan pasukan AS dari Afghanistan, namun sekarang kondisinya telah berubah dan dianggap ada kemajuan.
“Saya melihat ada sebuah skenario, jika keadaan terus membaik di sana, daerah-daerah tertentu bisa dialihkan kepada pengawasan pihak Afghanistan. Dan kita bisa menarik sebagian pasukan dengan aman tanpa mengganggu keseluruhan misi perang.”
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Tapi Graham menandaskan, “Pada hari terakhir di mana presiden harus menyerahkannya ke rakyat Afghanistan, para pemain regional tahu, rakyat Amerika tahu bahwa kami tidak akan pergi hingga kami sukses.”
Angka kematian di pihak militer AS dan sekutunya terus meningkat seiring dengan akan digelarnya pemilu parlemen bulan depan. Meskipun demikian, Karzai yakin mereka masih bisa menghadapi Taliban.
“Untuk itu kita harus berhenti melakukan cara yang biasanya, dan mulai mengkaji kembali apakah semuanya kita lakukan dengan benar. Apakah kita melakukan hal yang benar dan apakah kita mendapatkan dukungan rakyat Afghanistan? Kita harus memberikan perlindungan kepada rakyat, dan bukannya menimbulkan korban sipil. Kita harus mengakhiri korupsi dan praktik-praktik korup di Afghanistan, yang dilakukan oleh masyarakat internasional melalui kontrak-kontrak yang mereka berikan.” demikian menurut Karzai. [di/afp/ap/f24/hidayatullah.com]
Foto: Getty Images