Hidayatullah.com–Walikota Amsterdam Eberhard van der Laan mengalihkan demonstarsi kelompok ektrimis pendukung Geert Wilders yang diorganisasi oleh English Defence League (EDL), ke sebelah barat pinggiran kota, guna menimalisir kemungkinan terjadiya kerusuhan. Demikian tulis DutchNews (28/10).
Van der Laan memindahkan lokasi demo ke pinggiran kota pelabuhan itu karena dia memiliki bukti kuat bahwa anggota EDL sengaja datang ke Belanda untuk melakukan konfrontasi dengan polisi dan kelompok antirasisme. Awalnya demonstrasi akan digelar di Museumplein.
Menurut koran Belanda Trouw, para aktivis EDL yang datang ke Belanda sebagai pendukung Wilders itu merupakan campuran aneh dari para aktivis anti-Islam Inggris. Aktivis EDL merupakan pendukung British National Party, partai politik di Inggris beraliran sayap kanan yang anti-Islam dan sangat ekstrim. Anggota EDL juga berasal dari organisasi-organisasi neo-Nazi, kelompok gay dan lesbian (GLBT), dan organisasi Kristen serta Yahudi. Singkatnya, tulis Trouw, mereka adalah kelompok “angry white men”, orang kulit putih yang marah yang berusia antara 16-40 tahun.
EDL sekarang didukung sekitar 200-300 kelompok di Inggris. Mereka juga melebarkan sayap kebencian terhadap Muslim dan Islam ke seantero Eropa dan Amerika. Di Eropa mereka bergabung dengan Geert Wlders dan kawan-kawan. Tak heran jika dalam demo Sabtu ini mereka rela jauh-jauh datang ke Belanda. Di Amerika mereka menjalin hubungan erat dengan Pamela Geller dan sekutunya, antara lain US Tea Party. Semuanya memikul misi yang sama, yaitu menggenyahkan Islam.
Salah seorang tokoh EDL yang juga anggota hooligan Tommy Robinson, dalam wawancara dengan BBC terkait Muslim mengatakan, “Kebencian adalah sebuah penyakit yang menyebar ke seluruh penjuru negeri kita dan kita harus menghentikan itu.”Sebuah pernyataan yang kedengaran seperti teriakan maling, yang berteriak “maling.”[di/dn/rnw/hidayatullah.com]
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/