Hidayatullah.com–Buku-buku yang ditulis oleh para tokoh Muslim yang menyebut komunitas mereka sebagai Salafi tidak dijumpai dalam pameran buku yang digelar Aljazair, yang berlangsung hingga tanggal 6 November mendatang. Belum ada keterangan resmi dari pihak yang berwajib mengenai masalah ini, namun beberapa media Aljazair mengindikasikan adanya larangan terhadap buku-buku Salafi, demikian dilansir onislam (4/11).
Para distributor buku menyebutkan kepada Reuters (4/11) bahwa pemerintah Aljazair melarang masuknya buku-buku para ulama Salafi seperti Muhammad Nashiruddin Al Albani, Ibnu Utsaimin, serta Abdul Aziz Bin Baz.
Pihak bea cukai Aljazair bertanggung jawab melakukan “pembersihan” buku-buku yang dilarang oleh pemerintah dari rak-rak stan di pameran buku. Sebagaimana mereka melakukan pemeriksaan terhadap buku-buku yang dibeli para pengunjung.
Mengomentari langkah yang dilakukan pemerintah ini, Syamsuddin Burubi, seorang da`i Aljazair yang juga mantan ketua Jam’iyah Al Khairiah Al Islamiah menyatakan bahwa buku-buku tersebut meyebabkan perpecahan dan pengkafiran yang berujung kepada peledakan.
Sebagaimana dilansir oleh oleh beberapa koran Aljazair, Al Khair, ada 70 judul buku yang dilarang, yang berisi pemikiran Salafi, Syi’ah, ideologi permisifisme, paham atheis serta buku-buku yang mengancam persatuan nasional.
Pameran buku ini berlangsung sejak tanggal 26 Oktober hingga 6 November 2010. Diikuti lebih dari 100 penerbit di Aljazair dan 400 penerbit dari 30 negara. Rakyat Aljazair, terutama para pelajar sangat antusias mengunjungi pameran ini. Sekitar 15 ribu pengunjung mengunjungi pameran ini setiap harinya. [tho/oni/hidayatullah.com]